Kota Tua Lasem Jadi BenchmarkingÂ
Adalah Kota Tua Lasem. Salah satu kecamatan di Kabupaten Rembang yang sekarang menjelma menjadi destinasi wisata. Lasem merupakan salah satu tempat yang sukses mengangkat Wisata Sejarah dan Warisan Budaya di daerah.
Dengan reputasi seperti itu Lasem menjadi contoh destinasi wisata sejarah dan budaya. Lasem sebenarnya telah menjadi daerah turistis sejak awal abad 20 dengan julukan kota batik, kota santri dan Tiongkok kecil.
Kota tua yang dibelah oleh Jalan Raya Pos bikinan masa Daendels ini memiliki beberapa lapisan kebudayaan mulai dari prasejarah, Hindu Budha, Majapahit, Cina, Islam, dan Eropa sampai saat ini.
Pengembangan Lasem sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya saat ini diawali dengan gerak pelestarian yang telah dilakukan oleh komunitas-komunitas warga di Lasem sejak lama.
Peran peneliti, media, masyarakat, swasta dan pemerintah saat ini turut menyumbang munculnya Lasem sebagai kawasan pelestarian budaya benda dan non benda di media nasional maupun internasional.
Gerakan pelestarian ini menjadi pondasi pengembangan pariwisata. Ia menambahkan, tak hanya aset budaya, sejarah keberagaman kerukunan dan toleransi masyarakat Lasem turut mewarnai kekayaan budaya Lasem.
"Kota Tua Lasem hanya contoh sebagian kecil kegiatan pelestarian kota tua dan budayanya yang juga dilakukan di wilayah lain. Manggarai Barat Labuan Bajo tentu berbeda karakter dengan Lasem. Namun beberapa hal yang dilakukan kawan-kawan komunitas Lasem bisa diadaptasi dengan penyesuaian di sini," kata Agni, wakil dari kemenpar.
Misalnya, Agni melanjutkan, usaha-usaha pelestarian secara swadaya, memanfaatkan media sosial sebagai kampanye gerakan pelestarian dan pariwisata berkelanjutan, juga bagaimana story telling menjadi salah satu kekuatan produk pariwisata mengingat pasar tour yang interpretatif memiliki pangsa pasarnya sendiri. (*)