Kota Surabaya Kekurangan 684 Tenaga Pengajar, Khususnya Guru Agama Kristen
Kota Surabaya sedang menghadapi masalah serius terkait kebutuhan tenaga pengajar yang belum cukup. Tenaga pengajar yang masih sangat dibutuhkan para siswa-siswi Kota Surabaya umumnya adalah guru agama, khususnya guru agama Kristen.
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, William Wirakusuma menjelaskan, saat ini kota Surabaya membutuhkan tambahan 684 guru, tapi formasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk posisi tersebut belum dibuka.
Hal ini membuat proses belajar mengajar menjadi terbebani, terutama bagi guru yang saat ini sudah aktif mengajar di sekolah-sekolah. William menegaskan bahwa kondisi tersebut memerlukan perhatian serius dari Pemerintah Kota Surabaya serta koordinasi yang cepat dan tepat dengan pengampu kebijakan di tingkat pemerintah pusat.
“Kita perlu menyampaikan kepada pemerintah pusat bahwa kebutuhan guru di Surabaya itu mencapai 684 orang, dan formasi itu harus segera dibuka,” ujarnya, Selasa 12 November 2024.
William mengharapkan adanya upaya yang nyata agar kekurangan formasi tenaga pengajar tersebut tidak berdampak terhadap kualitas pendidikan di Kota Pahlawan. Sebagai langkah sementara, William menyebut, solusi yang dapat ditempuh adalah dengan menambah jam mengajar dari para guru yang sudah ada.
Namun, langkah ini dinilai hanya sebagai solusi jangka pendek yang malah dapat menambah beban kerja guru, bukan solusi permanen yang ideal. “Beban nanti akan bertambah pada guru yang saat ini mengajar. Sementara ini, kita masih kekurangan guru agama, khususnya guru agama Kristen,” tambahnya.
Selain itu, mengenai persoalan kekurangan guru agama, Willian mengatakan, campur tangan Kementerian Agama diperlukan. Ia menjelaskan bahwa penambahan formasi guru agama tidak dapat dilakukan secara langsung oleh Pemkot Surabaya, karena kewenangannya berada di tangan Kementerian Agama.
“Guru-guru agama, khususnya agama Kristen, masih kurang di Surabaya. Kami mendesak Kementerian Agama agar segera membuka formasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” jelasnya.
Dengan kebutuhan yang dianggap mendesak ini, William mengharapkan Pemkot Surabaya dan pemerintah pusat dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mempercepat penambahan guru di Surabaya.
"Peran pemerintah pusat sangat penting dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih berkualitas dan merata di seluruh wilayah Surabaya," pungkasnya.