Kota Surabaya akan Punya Pabrik Air Minum Kemasan
Pemkot Surabaya bekerjasama dengan Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) dari pabrik berteknologi tinggi. AMDK yang akan dimiliki Kota Surabaya memanfaatkan sumber air baku dari mata air pegunungan.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi juga telah melakukan soft lauching pabrik AMDK, Senin, 28 Agustus 2023 yang berlokasi di Surabaya Barat. Rencananya AMDK tersebut akan dipasarkan pada November mendatang.
"Ini pas dengan nama Hero yang dipilih, karena November itu bertepatan dengan hari Pahlawan," kata Eri dalam paparannya.
Nantinya dalam pemasaran AMDK Hero atau HE20 akan melibatkan keluarga miskin dan pra miskin untuk menjadi agen.
"Kami akan bikin kelompok untuk mereka yang menjual. Ini salah satu langkah Pemkot Surabaya dengan DPRD mengurangi kemiskinan yang dibantu perguruan tinggi," ujar Eri.
Eri juga menjamin, harga AMDK tersebut akan lebih murah dari merek lain. HE20 juga dipasarkan melalui minimarket, supermarket dan toko-toko. "Karena produksi dicover ITS dan Pemkot Surabaya, makannya harganya lebih murah," tambahnya.
Selain AMDK, air minum HE20 juga akan disediakan dalam bentuk isi ulang. Tempat isi ulang akan disediakan di tempat umum seperti Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan Rumah Susun (rusun).
Sementara itu Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari M Eng mengatakan, pabrik tersebut merupakan sarana pembelajaran atau teaching factory ITS. Selain sebagai perusahaan, pabrik juga merupakan tempat praktek mahasiswa ITS.
Menurutnya, saat ini, kapasitas produksi pabrik adalah 100 ribu liter air per hari. Jumlahnya bahkan bisa ditingkatkan dua kali lipat. "Program ini juga mendukung pak wali untuk menyediakan air sehat untuk kawan kawan masuk ke UMKM," paparnya.
ITS sebelumnya telah memiliki pabrik air mineral dengan nama ITSmine. Sementara, pabrik dan merek baru bernama HE20 ini diklaim memiliki teknologi lebih baik dari sebelumnya. "Disini teknologinya lebih baru. Sehingga lebih bagus dan lebih sehat," ungkapnya.
Untuk mekanisme distribusi, nantinya PDAM akan turut mengawasi kualitasnya. Saat ini, HE20 sedang dalam proses pengajuan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tambahnya, dalam proses pendistribusian juga akan ada evaluasi-evaluasi yang dilakukan. "Kami sudah pengalaman, tinggal menunggu ijin ke BPOM, halal dan SNI. Tiga itu harus dipenuhi untuk menjamin keamanan masyarakat," tandasnya.