Kota Surabaya Agak Lengang, Tetapi Tetap Terasa Denyutnya
Kota Surabaya agak lengang, tetapi tetap terasa denyutnya. Jalanan lancar, meskipun beberapa ruas ditutup karena penjagaan aparat berjaga-jaga. Jalan Kombes Duryat juga ditutup. Jalan Raya Darmo lancar, segala kendaraan tetap berlalu lalang meskipun tidak sepadat biasanya. Baik yang meluncur ke arah utara maupun ke selatan.
Pasar Atom di wilayah Surabaya utara yang ramai dikunjungi orang, tetap buka dan pengunjung masih lumayan jumlahnya. Tetapi Jalan Gembong dan Jalan Bunguran di depan Pasar Atom yang biasanya macet pada hari Minggu atau libur, hari ini Minggu 13 Mei 2018 nampak lancar.
ITC yang berseberangan dengan Pasar Atom juga masih dikunjungi orang berbelanja. Beberapa mobil masih Nampak masuk ke parkiran ITC, tetapi tidak sampai antri apalagi hingga membleludag ke Jalan Gembong.
Dampak bom yang meledak di tiga gereja hari Minggu pagi memang terasa, tetapi tidak membuat kota Surabaya jadi kota mati. Kehidupan tetap terasa.
Yang ramai justru di Medsos. Pukul 10 sempat beredar informasi ada 6 gereja yang diledakkan teroris. Tetapi ternyata tiga gereja masing-masing di Citra Land, di Wonokromo dan di Manyar itu hoax.
Bom itu meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan ketiga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.
Sekitar pukul 12.00 juga beredar informasi, ada ledakan di Grand City salah satu mall terbesar milik pengusaha Hartati Murdaya. Tetapi ternyata informasi itu juga hoax.
Masyarakat kota Surabaya diharap tidak keluar rumah, karena masih ada lagi 25 bom yang belum diledakkan. Demikian informasi berantai yang muncul di WhatsApp. Juga informasi-informasi sejenis, yang semuanya hoax dengan tujuan yang jelas, meneror masyarakat.
Siang hari, kota Surabaya Nampak semakin hidup. Masyarakat Kota Pahlawan bersama aparat, sudah tahu apa yang harus dikerjakan. (nis)