Kota Probolinggo Siapkan Rp57,7 M untuk Covid-19
Terkait penanganan virus Corona (Covid-19), Pemkot Probolinggo menyiapkan anggaran sekitar Rp57,7 miliar melalui APBD 2020 ini. Anggaran sebesar itu digunakan untuk penanganan dari sisi medis dan bantuan sosial ekonomi akibat Covid-19.
Hal itu diungkapkan Walikota Hadi Zainal Abidin saat Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo menggelar video conference (vidcon) yang diikuti para wartawan, Selasa sore, 7 April 2020.
"Pemkot Probolinggo sudah menyiapkan anggaran total Rp57,7 miliar dari tiga sumber,” kata Habib Hadi, panggilan akrab walikota.
Dikatakan, sumber pertama dari biaya tak terduga (BTT) pada Dinkes sebesar Rp 900 juta dan pada RSUD Rp150 juta sehingga total sekitar Rp1,6 miliar. Sumber kedua berasal dari anggaran di Dinkes sebesar Rp18,4 miliar dan di RSUD Rp9,8 miliar sehingga total Rp28,8 miliar.
“Yang ketiga sesuai arahan Mendagri yakni refocussing dana di 26 OPD (organisasi perangkat daerah) yang dialihkan di dana TT sebesar Rp28,3 miliar. Sehingga dari ketiga sumber itu terkumpul Rp57,7 miliar untuk penanganan Covid-19,” kata Habib Hadi.
Selain melakukan pencegahan merebaknya Covid-19 di antaranya dengan penyemprotan cairan disinfektan di sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial, Pemkot Probolinggo juga mengantisipasi dampak sosial. Pemkot pun melakukan pendataan tenaga kerja di pabrik-pabrik, juga warga menengah ke bawah yang berpeluang terdampak Covid-19.
“Kami sudah mendatangi sejumlah perusahaan selama dua hari untuk mendata semua buruh by name, by address, tercatat 7.298 orang,” kata walikota.
Ditambah pendataan dari Dinsos, DKUPP, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, dan Dishub sebanyak 7.009 orang yang berpotensi terdampak Covid-19. Sehingga total 14.307 orang yang masuk data Pemkot Probolinggo.
“Jika buruh sebanyak itu ada sebagian yang kena-PHK, mereka akan kami bantu, ditambah di luar buruh, yang juga terdampak virus Corona,” kata Habib Hadi. Pemkot juga meminta camat, lurah, hingga RT/RW melakukan pendataan warga.
Masih terkait pencegahan Covid-19, pemkot juga akan membangun sedikitnya tujuh titik pantau (check point). Yakni, di stasiun, terminal, di Wiroborang (tapal batas timur), Ketapang (tapal batas barat), Wonoasih (tapal batas selatan), exit tol, hingga pelabuhan.
Advertisement