Kota Probolinggo Bangun RS Internasional
Meski sudah memiliki RSUD dr Mohamad Saleh bertipe B, Kota Probolinggo kembali membangunan rumah sakit baru di wilayah selatan. Gubenur Khofifah Indar Parawansa meletakkan batu pertama rumah sakit baru di Jalan Prof. HAMKA, Kota Probolinggo, Senin, 28 September 2020.
Tahap awal pada 2020 ini, pembangunan rumah sakit di lahan seluas sekitar 5 hektare itu akan menyerap anggaran sekitar Rp13,7 miliar. “Rumah sakit bertaraf internasional ini akan selesai dibangun pada 2023 dengan anggaran total sekitar Rp200 miliar,” kata Walikota Hadi Zainal Abidin yang mendampingi gubernur.
Pembangunan fasilitas kesehatan baru di belahan selatan tepatnya di Kelurahan Sumberwetan, Kecamatan Kedopok itu, kata Habib Hadi, sesuai dengan janjinya kepada masyarakat. “Dan di tahun kedua kepemimpinan kami, rumah sakit baru itu mulai direalisasikan,” katanya.
Walikota menilai, RSUD dr Mohamad Saleh yang berdiri di lahan sekitar 1 hektare kurang representatif lagi. “RSUD lama kurang representatif dari segi lokasi dan kondisinya,” katanya.
Selain pembangunan rumah sakit baru, di kawasan selatan juga dibangun dua Mapolsek yakni, Kanigaran dan Kedopok. Tetapi karena dananya terserap ke penanganan Covid-19, tahun 2020 baru bisa dimulai pembangunan Mapolsek Kanigaran.
Rumah sakit baru, kata Habib Hadi, panggilan akrab walikota, juga diproyeksikan untuk melayani masyarakat di belahan timur Jawa Timur seperti, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, dan Lumajang. “Bekerja sama dengan lembaga pendidikan, rumah sakit baru bertipe D ini merupakan rumah sakit pendidikan, yang diproyeksikan bertaraf internasional,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Khofifah mengatakan, pembangunan rumah sakit baru ini seiring dengan perubahan rencana kerja pemerintah (RKP) pusat, provinsi maupun Kota Probolinggo. “Pembangunan rumah sakit baru ini bukan semata-mata untuk penanganan Covid-19, tetapi karena memang derajat kesejahteraan kesehatan itu sangat penting untuk masyarakat kita,” ujarnya.
Dikatakan lokasi rumah sakit baru itu, sangat strategis. Karena merupakan jalur lingkar selatan Kota Probolinggo yang berdekatan dengan pintu tol Pasuruan-Probolinggo. “Juga dekat dengan kawasan wisata internasional, Bromo Tengger Semeru (BTS). Sehingga bisa diakses dari manapun,” kata gubernur.