Kota Pasuruan Gelar Liga Tarkam ala Liga Indonesia
Walikota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) resmi membuka Liga Tarkam (antar kampung) golek sehat golek seneng di Stadion Untung Suropati, Kota Pasuruan, Minggu 24 September petang. Didesain layaknya Liga Indonesia, pembukaan liga Tarkam digelar dengan parade pemain serta grup drum band. Artis lokal, Yoyok Fals juga tampil menyanyikan beberapa lagu untuk hiburan.
Liga Tarkam kali ini diikuti 24 tim yang mewakili kelurahan masing-masing. Mereka dibagi dalam 8 group yang akan bertanding di babak penyisihan.
“Tiap hari ada tiga pertandingan. Kecuali 8 besar dan final semifinal masing-masing sekali dalam sehari,” kata Abdullah Junaedi, Ketua Panitia Pelaksana Liga Tarkam.
Karena masih dalam suasana pandemi, maka penonton dibatasi maksimal 100 orang setiap pertandingan. Masing-masing tim maksimal hanya boleh membawa 50 suporter.
“Liga ini juga disiarkan live di kanal YouTube Radio Ramapati sehingga masyarakat tidak perlu ke stadion bisa lihat dari rumah,” kata Junaedi.
Dalam kesempatan ini, Junaedi mengatakan bahwa kualitas stadion dan rumput stadion Untung Suropati sangat bagus sehingga tak hanya layak untuk Liga Tarkam, untuk Liga Indonesia-pun bisa dilakukan.
“Kemarin Asprov survei dan mengatakan kualitas rumput stadion ini tak kalah dengan setadion Gajayana bahkan Gelora Bung Tomo sehingga layak untuk Liga Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan Liga Tarkam kali ini digelar dengan protokol kesehatan.
“Kita Terimakasih pada Pak Kapolres dan Pak Dandim yang akhirnya memberikan izin. Pemain sudah vaksin penonton juga vaksin. Ada tata tertib dan sanksi. Intinya golek sehat dan golek seneng,” kata Gus Ipul.
Tata tertib yang dijalankan misalnya, peserta yang melakukan pemukulan akan langsung dikeluarkan dan dilarang main. Sedangkan pemain yang dipukul dan tidak membalas maka akan mendapatkan uang Rp500.000.
Liga semacam ini harus digalakkan karena selain untuk mencari sehat juga bagian dari hiburan. Selain itu juga bisa memunculkan bibit baru sepakbola.
“Liga ini kita batasi usianya hanya untuk yang muda. Memang sekaligus untuk mencari bibit pemain muda,” ujarnya.
Advertisement