Kota New York Banjir
Warga Kota New York, Amerika Serikat terkejut. Tak pernah terjadi sebelumnya, banjir melanda kota mereka. Hujan lebat yang turun selama beberapa jam pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis siang WIB, menimbulkan banjir yang mengakibatkan kekacauan.
Mobil-mobil nyaris tenggalam, di jalan-jalan utama dan air yang menyembur ke dalam stasiun kereta bawah tanah. Air begitu dalam di beberapa tempat sehingga mobil-mobil mengapung, cerita Daniel Winchester, seorang mahasiswa berusia 18 tahun yang ikut membantu orang-orang keluar dari seratusan mobil yang terdampar di jalan dekat apartemennya, di kawasan Elmhurst, Queens.
.
Badai Ida, badai yang masuk katagori 4 dan yang menghantam Louisiana pada Minggu, merambat juga ke Kota Nwe York.
Warga New York lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka. "Ketika air mulai keluar dari saluran pembuangan, rasanya seperti mimpi buruk," kata Rebecca Timman, 29 tahun, penghuni apartemen bawah tanah yang terendam di kawasan Bedford-Stuyvesant di Brooklyn. Rebecca bergegas mengangkut barang-barangnya ke lantai satu ketika air setinggi 5 cm menggenangi kamar tidurnya.
Seperti warga New York lain, dia telah beberapa kali mendapat peringatan banjir bandang lewat ponselnya sejak Selasa, namun dia tetap dikejutkan oleh banyaknya air yang datang.
Sisa Badai Ida membawa air hujan setinggi 15-20 cm ke daerah Timur Laut, dari Philadelphia ke Connecticut, dan setinggi 9 cm di Manhattan, memecahkan rekor yang dibuat Badai Tropis Henri kurang dari dua pekan lalu, kata Dinas Cuaca Nasional.
Polisi New York dikerahkan ke enam rumah di Brooklyn dan Queens pada Rabu dan Kamis di mana sejumlah warga ditemukan meninggal atau hampir meninggal akibat banjir, menurut kantor informasi publik Departemen Kepolisian New York.
Di luar sebuah rumah, di mana polisi menemukan seorang perempuan 45 tahun dan seorang pria 22 tahun tewas setelah rumah mereka dihantam banjir, sejumlah pejabat kota New York menggelar konferensi pers pada Kamis.
Mereka menegaskan konsensus ilmiah bahwa perubahan iklim akibat ulah manusia makin meningkatkan frekuensi dan dampak bencana alam seperti Ida.
Wakil rakyat Gregory Meeks mengatakan dia merasa sangat sedih karena kehilangan dua konstituennya. "Seorang ibu, seorang putra, pergi meninggalkan kita, akibat perubahan iklim dan badai-badai besar ini," kata Meeks.
Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan, keganasan badai dan kedatangannya yang tiba-tiba sekarang berbeda. Badai itu merupakan peringatan terbesar bagi AS untuk lebih banyak bertindak menghadapi perubahan iklim, kata Bill de Blasio. (asm).
Advertisement