Pembelajaran Tatap Muka Hari Pertama di Kota Malang Lancar
Satuan pendidikan di Kota Malang mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) hari ini Senin, 19 April 2021 mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Walikota Malang, Sutiaji meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SD Negeri 1 Kauman dan SMP Negeri 6 Malang.
“Kami sudah sampling sejak Agustus 2020. Hasilnya rata-rata sebanyak 86 persen wali murid setuju untuk dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas,” ujarnya, Senin 19 April 2021.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengizinkan pembelajaran tatap muka terbatas karena kasus Covid-19 sudah melandai dan seluruh guru sudah dilakukan vaksinasi.
“Harapannya ketika anak-anak masuk sekolah tatap muka, orang tuanya bisa menjaga dengan menguatkan prokes di rumah masing-masing,” katanya.
Sutiaji mengatakan terkait panduan penerapan protokol kesehatan pembelajaran tatap muka sudah tertuang dalam Surat Edaran (SE) Walikota Malang Nomor 15 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Masa Pandemi Covid-19.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana mengatakan, tidak ada paksaan kepada wali murid anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka ini.
"Sekolah rata-rata sudah siap baik SD dan SMP. Tergantung orang tua mengizinkan atau tidak. Orang tua telah mengisi angket terkait persetujuan," ujarnya.
Kata Suwarjana, pembukaan pembelajaran tatap muka di Kota Malang ini sebenarnya uji coba yang direncanakan akan berlangsung selama dua pekan
"Sekolah tatap muka pada tanggal 19 April ini bagian dari uji coba. Harapan kami semoga bisa lanjut terus. Uji coba sekitar dua pekan," katanya.
Kepala SMP Negeri 6 Kota Malang, Risna Widyawati mengatakan, dalam proses pembelajaran tatap muka ini penerapan protokol telah dilakukan sesuai SOP. Seperti membatasi rombel hingga 50 persen dengan menerapkan sistem ganjil-genap.
“Jadwal hari ini dimulai pukul 08.00 WIB hinggal pukul 12.00 WIB. Dalam satu pekan tiap anak masuk sekolah dua hingga tiga hari,” ujarnya.
Kata Risna, durasi pembelajaran juga dibatasi selama 30 menit. Tiap murid pun diwajibkan memakai masker sebanyak tiga lapis, membawa bekal sendiri dan tidak melakukan interaksi setelah selesai pembelajaran.
Advertisement