Malang Catat Inflasi Tertinggi di Jatim pada Mei
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat inflasi pada Mei 2020 sebesar 0,27 persen di Kota Malang dan menjadi yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
Setelah Kota Malang ada Kota Surabaya di posisi kedua yang mencatat inflasi sebesar sebesar 0,21 persen, lalu ada Kota Kediri 0,19 persen, Kota Probolinggo 0,05 persen, Sumenep dan Banyuwangi 0,02 persen, dan Kota Madiun 0,01 persen. Sementara Jember, mengalami deflasi 0,03 persen.
Kepala BPS Kota Malang, Sunaryo mengatakan inflasi di Kota Malang didorong oleh kelompok pengeluaran transportasi dengan memberikan andil sebesar 2,17 persen. "Kota Malang inflasi tertinggi di Jawa Timur. Kelompok transportasi naik, memberikan andil terbesar," tuturnya pada Selasa 2 Juni 2020 ketika rilis melalui teleconference.
Selain kelompok pengeluaran transportasi, inflasi di Kota Malang juga dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen.
"Kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki dan kelompok kesehatan juga menyumbang inflasi dengan mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar 0,01 persen," ujar Sunaryo.
Untuk kelompok pengeluaran transportasi yang memberikan andil terbesar inflasi di Kota Malang, Sunaryo mencatat terjadi kenaikan harga pada komoditas harga tiket angkutan udara sebesar 24,98 persen, memberikan andil sebesar 0,27 persen terhadap inflasi Kota Malang.
Sementara untuk kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kemudian rekreasi, olahraga, dan budaya, pendidikan, serta penyedia makanan dan minuman atau restoran, tidak mengalami kenaikan.
"Dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan, yakni untuk makanan, minuman, dan tembakau turun sebanyak 0,11 persen, serta perawatan pribadi, dan jasa lainnya turun 0,13 persen,"
Dengan Kota Malang yang mencatatkan inflasi tertinggi di Provinsi Jawa Timur tersebut, Sunaryo menilai mulai ada geliat ekonomi di tengah masa pandemi covid-19 ini.
"Inflasi ini menggambarkan ada geliat ekonomi. Ini inflasi pertama pada masa pandemi, setelah dua bulan sebelumnya Kota Malang mengalami deflasi," tutupnya.