Kota Malang Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Tahun ini
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi pada 2020. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang dalam kurun waktu 2019, ada 223 kasus dengan total kerugian sebesar Rp11,7 miliar dan tercatat 25 fasilitas umum yang rusak berat akibat bencana tersebut.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengatakan Pemkot Malang sendiri tengah mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologi di tahun 2020 sebagai akibat perubahan iklim yang ekstrem berdampak pada meningkatnya curah hujan dan angin kencang.
"Semua pihak baik akademisi, pemerintah dan media harus berkolaborasi dan bersama-sama untuk menanggulangi bencana," tuturnya pada Kamis 9 Januari 2020 saat acara Rakor apel gelar kesiapan personel dalam rangka penanggulangan bencana hidrometeorologi di Balai Kota Malang.
Edi menguraikan, ada tiga tahapan dalam penanggulangan bencana yaitu pencegahan, kesiagaan dan pasca kejadian bencana.
"Poin pentingnya saat terjadi kejadian bencana, pemerintah di sana harus hadir," ujarnya.
Ditambahkan oleh Kepala BPBD Kota Malang, Ali Mulyanto, untuk banjir sendiri pihaknya sudah memetakan ada 28 titik banjir di Kota Malang yang tersebar di lima kecamatan.
Lima kecamatan tersebut yaitu, Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, dan Sukun, Kota Malang.
"Untuk banjir sendiri kami sudah melakukan mitigasi bencana melalui gerakan angkat sampah dan sedimen di sungai dan drainase di 28 titik tersebut," terangnya.
Untuk mempercepat koordinasi dengan masyarakat di Kota Malang dalam proses mitigasi dan penanggulangan bencana pihak BPBD Kota Malang sudah membentuk tiga grup WhatsApp.
"Kami membentuk tiga grup WhatsApp yaitu grup tangguh bencana Kota Malang, tangguh bencana kelurahan dan tangguh bencana Dinas terkait. Dengan begitu tim kami akan cepat turun langsung melakukan penanggulangan bencana," ungkapnya.
Dandim 0833 Kota Malang Letkol Inf, Tommy Anderson, mengatakan akan melakukan gelar apel siaga terkait antisipasi ancaman bencana hidrometeorologi pada Sabtu 11 Januari 2020 nanti.
Apel siaga tersebut akan diikuti oleh berbagai pihak mulai dari ormas, relawan, kelurahan, Satpol PP Kota Malang, BPBD Kota Malang sampai Polresta Malang Kota.
“Diharapkan dari apel siaga akan banyak interaksi, informasi dan kegiatan lanjutan untuk menyiapkan kita jika betul-betul terjadi bencana” ujarnya.