Kota Kediri Juara Umum Wushu, Ketua KONI Jatim: Kekuatan Merata
Kota Kediri berhasil tampil sebagai juara umum pada cabang olahraga Wushu, dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022. Agenda ini berlangsung di Gedung Serba Guna, Jember, 24-27 Juni 2022.
Tercatat, Kota Kediri unggul dengan raihan enam emas dan satu perak. Diikuti Kota Surabaya di dengan lima emas, delapan perak, dan tiga perunggu. Jember di tempat ketiga dengan tiga emas, satu perak, dan enam perunggu.
Keberhasilan Kota Kediri juga cukup mengejutkan, pasalnya tak ada satu pun medali yang diraih dari nomor taolu. Justru semua medali diraih pada nomor sanda.
Emas pertama Kota Kediri diraih Ali Usman di kelas 52 kg putra. Ali sukses mengungguli Zalza dari Ngawi. Sementara untuk perunggu diraih bersama Bagus Soviudin dari Lamongan dan Nixon asal Jombang.
Emas lain diraih di kelas 60 kg putra melalui Andrian. Perunggu diraih M.Zunit dari Tuban serta Guntur atlet Lamongan dan Hana Saiful Fuad dari Kabupaten Blitar yang meraih perunggu.
Satu emas lagi masih dari sektor putra diraih Yahya di kelas 65 kg putra. Kabupaten Kediri mendapat perak melalui Danu serta Lesmana (Kab. Malang) dan Valentino (Kota Malang).
Sedangkan di sektor putri, Kota Kediri juga meraih tiga emas. Salah satunya dari Sofia di kelas 48 kg putri. Ia mengungguli Miftakhul (Kota Surabaya), Jumiatin (Jombang) dan Enjelina (Kabupaten Kediri).
Dua emas lainnya diraih melalui Siti Yulaikah di kelas 60 kg putri dan Citra di kelas 65 kg putri. Siti Yulaikah sukses menyingkirkan atlet dari Batu, Kabupaten Blitar dan Lamongan. Sedangkan Citra menumbangkan Nanda Elvi dari Lamongan dan Meyrin Kabupaten Malang.
Sementara penyebaran emas di kelas lainnya diraih Kabupaten Probolinggo, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Blitar dan Kota Pasuruan yang meraih masing-masing satu medali emas.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, M Nabil menyambut baik hasil tersebut. Sebab, penyebaran medali yang terjadi sudah kian merata antar daerah.
"Ini sebuah tren baru di wushu. Biasanya kemenangan hanya di beberapa kota tertentu dan sudah latihan terus-menerus. Tapi sekarang lebih merata," kata Nabil.
Ia mengaku bersyukur, sebab pelaksanaan perlombaan nomor taolu ini berjalan sangat objektif dan penuh sportivitas. Sehingga, muncul bibit baru prospektif untuk ke depannya.
"Saya bilang ke head coach-nya agar peraih medali ini di prospek tidak hanya emas tapi juga perak, bisa saja dia perak karena gak perform saat itu. Nah, kita perspektif KONI bagaimana mempertahankan prestasi tertinggi di wushu menjadi juara umum di PON Papua pada saat nanti di PON Sumut karena akan terjadi pergeseran," pungkasnya.