Kota Kediri Bakal Macet, Dampak Pembagunan Jembatan Bandar Ngalim
Dinas Perhubungan Kota Kediri akan mulai melakukan penutupan akses jalan pada akhir bulan September 2022. Penutupan ini terpaksa dilakukan terkait adanya pembangunan jembatan Kelurahan Bandar Ngalim, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Keterangan ini disampaikan secara langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri, Didik Tjatur, saat ditemui usai mengikuti kegiatan pemberian sembako oleh Polres Kediri Kota di Terminal Kelurahan Tamanan, Rabu, 14 September 2022.
"Dampak dari pembangunan Jembatan Bandar Ngalim dilakukan penutupan akses jalan diperkirakan akhir bulan September ini," jelasnya.
Lebih lanjut ia akan menyampaikan secara teknis rekayasa lalu lintas pada tanggal 21 September 2022 lusa.
"Rencananya tanggal 21 Sepetember 2022 akan kita sampaikan bagaimana tentang rekayasa lalu lintasnya. Bagaimana proses pembangunan dilaksanakan, kapan dan siapa yang melaksanakan. Tanggal 21 Sepetember nanti di eksopos, tentunya dari pimpinan yang nanti menyampaikan," kata mantan kepala DLHKP Kota Kediri ini.
Sementara ini, tupoksi Dinas Perhubungan hanya sebatas memberikan saran dan masukan berkaitan dengan rekayasa lalu lintas di Kota Kediri. Tiga skema yang telah disiapkan berupa pengalihan arus untuk kendaraan yang mengangkut orang. Alat transportasi yang membawa barang , serta kendaraan pribadi.
"Khususnya bus jurusan Tulunganggung-Surabaya, sebaliknya Surabaya-Tulunggung sudah kita rekayasa. Tentunya mohon maaf ya, nanti akan terjadi kepadatan di tengah kota. Bagaimana pun juga armada bus harus lewat tengah Kota. Bagaimana rekayasanya? Insyah Allah kita jelaskan di tanggal 21 September 2022," tuturnya.
Anggaran dana yang digunakan untuk pembangunan Jembatan Bandar Ngalim ditanggung semuanya oleh Pemerintah pusat melalui APBN.
"Tentunya ini kembali pada skema Pemerintah pusat, siapa yang melaksanakan dan kapan dilaksanakan. Kalau saya mendengar itu pola KPBU dengan pihak ketiga, nanti ditanggung APBN. Kediri hanya kena dampak penutupan Bandar Kidul sehingga kita membuat rekayasa. Untuk rambu-rambu nanti disediakan oleh pihak ketiga. Dinas Perhubungan hanya menentukan titik titik lokasi saja," urainya.
Advertisement