Kostum Nasional Miss Universe Singapura Dikritik
Miss Universe Singapura Mohanaprabha terlihat cantik dalam balutan gaun berwarna pink fuschia. Gaun rancangan desainer Filipina Michael Cinco itu memiliki ekor yang panjang dan memiliki hiasan bunga di bagian pundak.
Dikutip dari AsiaOne, gaun itu dianggap tidak mewakili Singapura. Mereka juga mempermasalahkan kenyataan bahwa kostum itu tidak dibuat khusus untuk kontes kecantikan Miss Universe.
Gaun itu merupakan koleksi haute couture terbaru Michael Cinco 'The Impalpable Dream of Swan Lake' yang diluncurkan di Taguig, Filipina.
"Mengapa Anda menipu orang Singapura dengan mengklaim bahwa kostum ini terinspirasi oleh Vanda Miss Joaquim (Anggrek Singapura)? Masyarakat berhak mengetahui kebenaran," kritik netizen.
Sementara itu, Direktur Nasional Miss Universe Singapura Valeri Lim membela kostum tersebut. Ia mengakui bahwa kendala waktu dan logistik adalah beberapa alasan mengapa mereka tidak bisa membuat anggota masyarakat lebih terlibat.
"Bakat ada di mana-mana, dan karena kita adalah kota kosmopolitan, batas-batas menjadi kabur, dan kami ingin mengambil kesempatan ini untuk menunjukkan tujuan Mohanaprabha dengan merangkul orang dan ide-ide dari semua lapisan masyarakat," ungkap Valerie Lim kepada The New Paper.
Konsultan kreatif Jonas Antonio Gaffud pun mengatakan bahwa kostum nasional Miss Universe Singapura tahun ini telah merepresentasikan negaranya dengan baik melalui bunga nasional.
"Kami sudah memiliki ide untuk menampilkan bunga nasional dan kami merasa kostum khusus ini tidak hanya terlihat seperti anggrek, warnanya terlihat bagus pada Mohanaprabha," ujarnya.
Tetapi, mantan perancang busana Miss Universe Singapura, Hayden Ng, mengatakan kostum nasional harus memproyeksikan citra dan getaran negara dan orang-orang yang seharusnya diwakilinya. "Itu juga harus langsung dikaitkan dengan negara," tambahnya.
Sementara itu, perwakilan Indonesia di ajang Miss Universe adalah Puteri Indonesia 2019 Frederia Alexis Cull. Untuk menunjang penampilannya, tim Frederika dari Yayasan Puteri Indonesia sudah memersiapkan beberapa gaun rancangan desainer lokal.
Mulai dari evening gown dari Tex Saverio, adapula gaun dari Priyo Oktaviano, gaun dari Hian Tjen, kebaya dari Anne Avantie, hingga kostum nasional dari Morphacio x Mayaratih Couture.
Frederia Alexis Cull nantinya akan bersaing dengan 85 kontestan dari seluruh dunia. Wanita kelahiran 5 Oktober 1999 ini akan mulai menjalani karantina pada 28 November 2019 sampai pada malam puncak penobatan Miss Universe 2019, yang akan digelar pada 8 Desember di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
Advertisement