Kostum Bertema Singa, Mahasiswa Ubaya Raih Penghargaan di JFC
Menampilkan sosok raja singa yang berani dan berkuasa sebagai pemimpin dalam busanannya, Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya), Samuel Albert Pratama Mulyono sabet penghargaan Best Performance dalam pagelaran Jember Fashion Carnaval (JFC) 2021.
Mengusung tema “Virtue Fantasy” yang menampilkan sembilan defile yaitu Lion, Komodo, Flamingo, Sea Dragon, Dragonfly, Elephant, Unicorn, Dove, dan Honey Bee.
Mahasiswa semester tiga Program Kekhususan Desain Fashion dan Product Lifestyle FIK Ubaya ini menceritakan, ide awal pembuatan desain kostum terinspirasi dari karakter singa sang raja hutan.
"Kostum yang saya buat kali ini menonjolkan ciri khas yang kuat pada desain kostum dan aksesoris. Kostumnya sendiri memiliki tinggi 4 meter dan berat 50 kilogram," kata Samuel.
Ia mengungkapkan, penghargaan yang didapatkannya berdasarkan performance dalam peragaan busana dan desain kostum yang bagus. Jadi juri menilai secara keseluruhan dan bisa dibilang memiliki poin tertinggi.
Menariknya, Samuel juga menjahit dan membuat kostumnya sendiri. Proses pembuatan kostum dilakukan selama kurang lebih dua minggu.
"Bahan utama pembuatan kostum dari kain taffeta dan bludru yang dominan berwarna cokelat. Saya juga menambahkan fake fur di beberapa bagian untuk memberikan aksen surai singa," terang mahasiswa berusia 20 tahun ini.
Selain itu, kostum yang dibuat mempunyai hiasan kepala unik berbentuk mahkota yang terbuat dari besi. Pada bagian atas mahkota juga terdapat patung singa berbahan matras yang menunjukkan secara jelas hasil karya berasal dari defile Lion.
Disamping itu, ia juga menjelaskan, untuk jubah didesain memiliki sayap untuk memberikan kesan pemimpin yang berkuasa. Disamping itu, ada aksesoris lain berupa topeng singa yang digunakan saat peragaan busana.
Mahasiswa asli Jember ini mengatakan, ketertarikannya dengan JFC dimulai sejak kecil saat ia menonton pertunjukkan karnaval di dekat rumahnya. Berawal dari situ, Samuel semakin tertarik untuk mengikuti pertunjukan JFC. Mahasiswa yang gemar kuliner ini mengaku jika dirinya sudah terlibat pembuatan kostum di JFC sejak kelas tiga SMA.
“Setiap tahun selalu ikut kegiatan JFC membuat saya ingin menjadi designer ternama seperti teman-teman yang lain. Saya berharap bisa mengikuti jejak Dynand Fariz sebagai perancang busana Indonesia yang mendunia karena hasil karyanya yang selalu mengusung pesona nusantara,” pungkas Samuel.