Lelucon Koruptor Bertobat, Pelajaran Manajemen Korupsi
Tanggal 9 Desember diperingati sebagai Hari Antikorupsi Internasional. Masalah kronis dalam sejarah, terjadi setiap waktu di mana-mana. Menjadi kegelisahan dunia, bukan saja di Indonesia.
Khusus di Indonesia, meski KPK berhasil memenjarakan sejumlah pejabat dan penggede negara yang korup, tapi toh praktik rasuwah tak juga surut dalam aktivitas di kalangan birokrasi dan pemerintahan.
Ah, lepas dari kondisi memprihatinkan itu, kita nikmati saja lelucon tentang korupsi, koruptor dan pertobatan antikorupsi.
Pelajaran Manajemen Korupsi
Kejadian perampokan di bank di negara tetangga. Perampok berteriak ke semua orang di bank,
"Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup Anda adalah milik Anda!" Semua orang di Bank tiarap. Hal ini disebut "Mind changing concept - Merubah cara berfikir"...
Ada nasabah yang sexy mencoba merayu perampok, tetapi malah membuat perampok marah, "Yang sopan Mbak..!! Kami ini perampok bank bukan pemerkosa!".
Hal ini disebut "being professional - bertindak professional". Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.
Setelah selesai merampok bank, "Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita."
Perampok tua menjawab, "Dasar bodoh. Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok."
Hal ini disebut "experience - pengalaman".
Sementara di bank yang dirampok, si Manajer bank berkata kepada Kepala Cabangnya untuk segera lapor ke Polisi. Tapi Kepala Cabang berkata, "Tunggu dulu, kita ambil dulu untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok."
Hal ini disebut "Swim with the tide - mengikuti arus". Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.
Kemudian Kepala Cabangnya berkata, "Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan."
Hal ini disebut "Kill boredom - menghilangkan kebosanan". Kebahagian pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda.
Keesokan harinya, berita di TV melaporkan uang Rp. 100 Miliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang hasil rampokan dan perampok sangat murka, "Kita susah payah merampok cuma dapat Rp. 20 Miliar, orang-orang bank tanpa usaha malah dapat Rp80 Miliar..!"
Kriminal itu jahat dan Manajemen K0RUPT0R memang lebih jahat jadinya!
Pejabat Korup yang Bertobat
Seorang pejabat korup datang ke hadapan pendeta, dan bertobat:
"Aku seumur hidup ini mata duitan bukan main, dari lubuk hati yang sedalam-dalamnya aku merasa sangat menyesal. Bapak Pendeta, coba tunjukkan suatu jalan, aku harus bagaimana baru bisa meringankan dosaku ini?"
"Sangat sederhana, asal kamu bersedia menyumbangkan semua uang hasil korupsimu itu kepada sebuah yayasan kesejahteraan sosial, maka Tuhan tentu bisa mengampuni dirimu."
Beberapa hari kemudian, pejabat korup itu datang lagi ke hadapan sang pendeta.
"Aku sudah menyumbangkan semua uangku menurut apa yang Bapak katakan hari itu."
"Sekarang, hatimu tentu telah merasa lega dan baikan, betul nggak?" tanya sang pendeta.
"Tetapi uang itu barulah kusumbangkan dalam keadaan di mana pihak lawan telah menyanggupi akan memberiku komisi sebanyak 90%."
Advertisement