Korupsi, Buah dari Ketamakan Gaya Hidup
Palu : Terdapat enam ancaman bangsa yang harus diwaspadai. Hal pertama adalah disintegrasi bangsa. Disintegrasi berawal dari konflik kecil hingga bisa melebar. Antarsuku dibenturkan, antaragama diadu, bahkan sesama umat agama juga dibuat agar berkonflik hanya karena perbedaan kecil.
“Jangan sampai Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor bakulai (bentrok). Begitu juga dengan Mahasiswa Muhammadiyah, Mahasiswa NU, dan Himpunan Mahasiswa Islam, harus kuat dan bersatu melawan orang-orang yang ingin membuat perpecahan generasi bangsa” kata Komandan Korem (Danrem) 132 Tadulako Palu, Kolonel Infanteri Muhammad Saleh Mustafa, di aula senat Unismuh Palu.
Diingatkan, bila ada orang yang mau mengadu domba, jangan mau dengar, sebaiknya tabayyun dulu. Ia menyampaikan kuliah umum dibuka Rajindra, selaku Rektor Unismuh Palu dan dihadiri oleh jajaran wakil rektor, dekan, ketua program studi, serta sejumlah mahasiswa-mahasiswi.
Lebih lanjut Saleh menambahkan, ancaman yang kedua adalah penguasaan sumber daya alam (SDA). Ketiga, ancaman potensi sumber daya manusia. Keempat terkait radikalisme dan komunisme, lalu ancaman yang kelima adalah pengaruh budaya asing.
Saleh menyebutkan salah satu budaya asing yang merusak bangsa adalah hedonisme yang menyebabkan orang korupsi. “Jadi, korupsi itu adalah buah dari ketamakan dan gaya hidup. Kerakusan dan gaya hidup itu adalah korupsi,” jelasnya.
Saleh menambahkan, sebaiknya mahasiswa aktif untuk membentuk diri. “Mahasiswa harus jadi reformis sejati, sehingga harus aktif di berbagai bidang dan belajar memiliki jiwa korsa, sehingga dapat menjadi contoh teladan. Apabila semua hal ini dimiliki oleh mahasiswa Muhamadiyah, saya yakin dan percaya bahwa Indonesia akan semakin hebat,” pungkas Saleh.
Mahasiswa harus memahami dan mewaspadai ancaman bangsa, sehingga harus kuat, bersatu, dan kompak. (adi)