Korsleting Listrik, 9 Rumah di Jember Terbakar
Sembilan rumah warga Dusun Krajan, Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jember terbakar, Sabtu, 22 Juli 2023 malam. Polisi menduga kebakaran itu disebabkan korsleting listrik di rumah salah satu korban.
Kapolsek Kalisat AKP Istono mengatakan, kebakaran itu terjadi pada pukul 19.00 WIB. Saat itu salah satu saksi bernama Poniyati melihat kepulan asap saat berada di Masjid Nurul Ulla.
Poniyati langsung berteriak meminta tolong kepada para jamaah salat isya. Para jamaah langsung turun dari masjid menuju ke lokasi kejadian.
“Jarak rumah korban ke masjid berdekatan. Saat melihat kepulan asap, salah satu korban meminta tolong orang-orang yang baru selesai salat jamaah di masjid itu,” kata Istono, Minggu, 23 Juli 2023.
Api dengan cepat membesar dan membakar sembilan rumah yang berdekatan. Selain karena angin yang cukup kencang, kobaran api semakin membesar diduga karena ada dua unit sepeda motor berisi BBM di dalam rumah yang terbakar itu.
Warga menghubungi pemadam kebakaran posko Kalisat. Tak lama kemudian petugas pemadam kebakaran dan anggota Polsek Kalisat tiba di lokasi kejadian. Ada dua mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kejadian.
Petugas pemadam kebakaran mulai melakukan pemadaman. Karen api yang cukup besar, proses pemadam membutuhkan waktu dua jam. Api baru berhasil dipadamkan pada pukul 21.00 WIB.
Meskipun sudah berupaya dipadamkan, namun 5 rumah dari total 9 rumah rata dengan tanah. Sementara empat rumah lainnya masih tersisa sebagian.
Sembilan rumah yang berdempetan itu milik warga yang masih ada ikatan saudara. Mereka adalah Sutikno, 45 tahun, buruh tani. Kemudian milik Ibu Ya, 70 tahun, milik Kabul, 65 tahun, Astutik, 55 Tahun, Warsino, 50 Tahun, Karim P. Faisol, 60 Tahun.
Termasuk juga rumah Jasuli, 44 Tahun, selaku Ketua RT, Soleh Ablori, dan rumah milik Mina B. Yanti, 50 Tahun.
“Sembilan rumah yang terbakar itu, ada tiga yang terbuat dari anyaman bambu bertulang rusuk kayu beratap genting, yang lainnya menggunakan tembok beratap genting,” jelas Istono.
Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Korban hanya mengalami kerugian materi.
Seluruh barang yang ada di rumah korban ludes terbakar, mulai dari kendaraan, barang elektronik, bahkan juga ada hewan ternak bebek milik salah satu korban.
Berdasarkan hasil olah TKP, dugaan sementara kebakaran tersebut terjadi karena korsleting listrik di rumah salah satu korban. Sebab, pada saat itu tidak ada korban yang sedang menyalakan api.
Lebih jauh Istono menjelaskan, hari ini pihaknya bersama Muspika, BPBD, dan pemerintah desa setempat kembali ke lokasi kejadian untuk membantu membersihkan sisa kebakaran. Muspika juga akan memberikan bantuan lain terhadap para korban.
“Dugaan sementara karena korsleting listrik. Korban jiwa nihil. Kerugian materi diperkirakan Rp 125 juta,” pungkas Istono.
Advertisement