Korpri dan ASN Harus Jadi Perekat dan Pemersatu Bangsa
Puncak peringatan HUT ke 47 Korpri Tingkat Nasional, Kamis, 29 November 2018 diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta, dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
Sekitar 5.000 anggota Korpri dan Aparatur Sipil Negara ( ASN ) sudah memadati Istora Senayan sejak pagi, melalui antrean panjang. Semua undangan harus melewati metal detektor yang dipasang di depan pintu masuk Istora.
Untuk menyemarakkan acara ini undangan dihibur dengan berbagai hiburan berupa tarian daerah. Tarian ini mengkolaborasikan seluruh tarian yang ada di Bumi Nusantara dari Sabang hingga Meraoke. Ada marcing band dan festival angklung dengan melibatkan seluruh undangan.
Setiap undangan disediakan sebuah alat musik yang terbuat dari bambu dikursi masing-masing dan dibunyikan untuk bersama-sama saat Presiden beserta rombongan memasuki tempat upacara.
Beberapa lagu telah dipersiapkan antara lain 'Rayuan Pulau Kelapa' dan 'Padamu Negri'.
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyerukan kepada segenap anggota Korpri dan ASN yang berjumlah sekitar 4,2 juta orang, yang tersebar di mana-mana, agar menjadi perekat dan pemersatu bangsa. Mengingat keberadaan Korpri ada di mana-mana. Di pelosok daerah terpencil sampai di luar negeri.
Untuk mewujudkan harapan Kepala Negara tersebut Korpri diminta melayani masyarakat dengan setulus hati, dengan menghilangkan sekat-sekat ego sektoral dan ego organisas.
"Selama sekat sekat ego sektoral itu tidak dihilangkan, kita sulit maju dan berkembang," kata Presiden.
Pada bagian lain Presiden juga mendorong ,anggota Korpri terus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, supaya tidak tersisih dari percaturan dunia.
Di sela peringatakan Hari Korpri, Presiden Jokowi memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo, sebagai pembina Korpri terbaik tingkat Nasional. (asm)
Advertisement