Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Mojokerto Pakai 3D Scanner
Tim Traffic Accident Analisis (TAA) Korlantas Polri turun membantu melakukan olah TKP kecelakaan bus pariwisata di Tol Surabaya-Mojokerto di KM 712+400. Bersama Ditlantas Polda Jatim, Korlantas Polri melakukan olah TKP dengan alat 3D laser scanner.
Dengan cara ini bisa merekam TKP, sehingga menghasilkan rekaman berupa foto atau video, yang dapat digunakan untuk merekonstruksi kejadian sebelum, sesaat dan setelah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Pantauan di lokasi kondisi TKP kecelakaan bus pariwisata yang menyebabkan 14 korban meninggal dunia dan 19 korban luka-luka itu masih banyak pecahan kaca dan pecahan bodi bus yang berceceran di kubangan bawah jalan tol. Begitu juga dengan tiang VMS yang terbuat dari beton masih dalam kondisi ambruk.
Kasi Pullahjianta Ditgakkum Korlantas Polri AKBP Hendra Wahyudi mengatakan, Tim TAA Korlantas Polri mencari bukti-bukti tambahan untuk menganalisis penyebab terjadinya kecelakaan bus.
"Kami terhadap kecelakaan di jalan tol ini kami mencari bukti tambahan yang nantinya akan kami koordinasikan dengan penyidik di jajaran Polda Jatim. Jadi kami menurunkan tim TAA untuk memberikan gambaran sebelum sesaat dan sesudah kejadian," katanya, Selasa 17 Mei 2022.
Tim TAA Korlantas Polri merekam beberapa titik di TKP kecelakaan Bus Pariwisata PO Ardiansyah menabrak yang tiang VMS di KM 712.400 A Tol Sumo Desa Canggu Kecamatan Jetis. Perekaman itu akan digunakan untuk merekonstruksi kejadian sebelum, sesaat dan setelah terjadinya kecelakaan lalu-lintas.
"Yang kami ambil ada tiga titik dari 100 meter sebelum kejadian, dan setelah di tempat kejadian menggunakan alat 3D scanner dari TAA Korlantas Polri dibantu Polda Jatim," ujarnya.
Tak terlihat bekas pengereman sama sekali di sekitar lokasi kejadian. Terkait hal ini, Korlantas Polri masih menganalisis serta mengumpulkan bukti-bukti untuk memberi gambaran sebelum, saat, dan sesudah kejadian.
"Sedang kami analisis untuk jejak pengereman. Semua yang ada ditemukan di TKP akan kami kumpulkan," tandasnya.
Kecelakaan Bus Pariwisata Ardiansyah menabrak tiang VMS di KM 712.400 A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) berisi 31 penumpang dan satu sopir serta satu sopir cadangan.
Dua orang sopir bus pariwisata PO Ardiansyah yang terdiri dari sopir utama dan cadangan sudah menjalani pemeriksaan di Mapolres Mojokerto Kota. Keduanya yakni, Ahmad Ari Ardiyanto 31 tahun, warga Desa Mboteng, Kecamatan Menganti, Gresik dan Ade Firmansyah 29 tahun, warga Dusun Sememi RT 2 RW 4, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
Penumpang bus pariwisata ini adalah rombongan asal Kecamatan Benowo, Kota Surabaya. Bus yang dikemudikan Ade Firmansyah 29 tahun itu melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Mereka perjalanan dari Dieng, Jogja hendak kembali ke Surabaya.
Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan total 14 korban meninggal dunia. Tujuh korban meninggal di lokasi kejadian sementara delapan korban meninggal di rumah sakit. Sebanyak 19 orang lainnya mengalami luka-luka.
Advertisement