Korban Umroh Abal-abal Mojokerto Paling Banyak dari Jatim & Jabar
Penelusuran polisi terhadap para korban penipuan berkedok umrah murah dan investasi bodong membuahkan hasil. Dari 4 korban penipuan kini mencapai 232 orang dengan total kerugian 2,027 miliar.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan otak penipuan ini menggunakan dua cara untuk mencari mangsa. Cara pertama menggunakan perantara yang bertugas merayu para korban.
Seperti yang dilakukan SD, 39 tahun, warga Kecamatan Puri, Mojokerto sejak 2019. Sejauh ini ia berhasil menggaet 17 korban dengan iming-iming ibadah umrah murah dan keuntungan investasi 14 persen per bulan selama 15 bulan. Kerugian belasan korban mencapai Rp 414 juta.
"Cara kedua, si pengendali mencari investor dan jemaah umrah sendiri dari enam kota di Jatim dan Jabar," kata Andaru kepada wartawan, Sabtu 13 November 2021.
Selain terdapat 215 korban lain penipuan umrah dan investasi fiktif tersebut. Mereka berasal dari Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Bangkalan, serta Indramayu, Jawa Barat. Kerugian 215 korban tersebut mencapai Rp 1,613 miliar.
"Kalau total kerugian semua korban Rp 2,027 miliar," terangnya.
Kini polisi memburu otak penipuan massal tersebut. Pelaku diketahui asal Surabaya. Untuk melancarkan aksinya, pelaku mengiming-imingi para korban bisa berangkat umrah dengan biaya Rp 10 juta saja. Akhirnya tak seorang pun yang diberangkatkan umrah.
Selain itu, pelaku juga menjajakan investasi bodong. Untuk membuat para korban tergiur, pelaku menawarkan keuntungan 14 persen per bulan dari nilai investasi. Keuntungan tersebut dibagikan selama 15 bulan.