Korban Tragedi Kanjuruhan 135, Ini Kesaksian Keluarga
Korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan menjadi 135. Farzah Dwi Kurniawan Jhovandha mengembuskan napas terakhir di tengah perawatan medis. Pemuda 20 tahun ini merupakan warga Jalan Sudimoro Utara, Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Paman korban, Arifin Candra mengatakan, keponakannya baru pertama kali menonton sepakbola secara langsung di Stadion Kanjuruhan. Ia menonton derby Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, bersama sembilan orang temannya.
“Anaknya pendiam. Tidak pernah keluyuran. Dia baru kali ini diajak nonton teman-teman satu kampung. Nonton Arema,” ujarnya, pada Minggu 24 Oktober 2022.
Arifin mengatakan tidak mengetahui secara jelas apa yang menimpa almarhum saat berada di Stadion Kanjuruhan, pada Sabtu 1 Oktober 2022. Secara kasat mata, Arifin tidak menemukan bekas luka di sekujur tubuh korban.
“Kondisi jenazahnya utuh, hanya ada luka yang untuk infus saja. Wajahnya bersih,” ungkap sang paman.
Farzah Dwi Kurniawan Jhovandha dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit (RS) Saiful Anwar. Ia mendapatkan perawatan selama 22 hari, sebelum mengembuskan napas terakhir. Dari pemeriksaan medis korban meninggal dunia karena multiple trauma.
"Swab memang positif (COVID-19). Tetapi penyebab kematian lebih karena multiple trauma itu," ujar Akbar Sidiq, dokter spesialis anestesi RS Saiful Anwar Malang.
Selama mendapatkan perawatan di RS Saiful Anwar Malang, tim medis telah melakukan penanganan mulai dari tes COVID-19. Hasil swab korban dinyatakan positif. Korban juga di diagnosa mengalami sejumlah trauma berat. Terutama di bagian kepala dan dada juga pada bagian perut. Sehingga tim medis menyebutnya dengan multiple trauma.