Korban Tipu Serahkan Uang ke Ortu Gischa
Oleh: Djono W. Oesman
Kesaksian terbaru, korban tipu tiket Coldplay mengaku membayar Rp180 juta ke ibunda tersangka Gischa Debora, 19 tahun. Juga, ayah tersangka, Natalis, pernah janji garansi: “Kalau tiket bermasalah, uang kalian kami kembalikan,” katanya. Ternyata zonk.
—--------
Korban tipu tersangka Gischa bernama Santi, kepada wartawan menjelaskan, dia tertipu Rp280 juta. Untuk 130 lembar tiket Coldplay. Santi percaya pada Gischa, karena mereka pernah kerja sama bisnis seperti itu. Reseller, atau makelar tiket konser musik.
Santi mengaku, pernah beli tiket konser NIKI Nicole kepada Gischa. Konsernya di Jakarta International Expo, Hall D2, 26 September 2023 malam. Harga tiket resmi mulai Rp500 ribu di kelas Super Fan Early Festival. Sampai Rp2 juta, kelas VIP. Santi beli tiket ke Gischa untuk dijual lagi.
Jadi, makelar konser musik ini sampai dua lapis. Tentu, harga jual tiket ke end user lebih tinggi dibanding harga resmi. Sebab, tiket habis diborong makelar (mereka maunya disebut reseller). Para reseller gambling abis. Tapi, bagi yang pengalaman paham, mana yang laku dan tidak.
Cerita Santi: “Waktu itu saya beli ke Gischa 20 tiket. Saya bayar kontan, tiket akan diserahkan ke saya pada H minus tujuh hari.”
Ternyata meleset. Diserahkan tidak sampai 20 tiket (Santi tidak menyebut tepatnya). Tapi, Gischa melakukan refund (mengembalikan sisa uang ke Santi). Santi juga melakukan refund ke end user untuk sisa uang tiket. Tidak masalah.
Di konser Coldplay, Santi beli 130 tiket senilai Rp280 juta ke Gischa. Yang Rp100 juta ditransfer ke rekening Gischa. Sisanya cash. Saat pembayaran cash mereka bertemu di sebuah mal di Jakarta. Ketemu bertiga: Santi, Gischa dan ibunda Gischa.
Santi: “Uang kontan Rp180 juta saya serahkan langsung ke tangan ibunya Gischa di mal itu. Saya percaya, karena pernah kerjasama dengan Gischa. Apalagi ini ada mama Gischa.”
Santi mengaku ketipu Gischa.
Lalu, Santi mencari tiket pengganti. Beli lagi sebanyak itu, sesuai pesanan end user. Karena, dia didesak end user.
Santi: "Saya punya akun resmi sebagai reseller. Jadi lebih baik saya kehilangan uang Rp280 juta untuk talangi beli tiket lagi, daripada saya nipu customer yang berarti nama saya rusak.”
Korban Gischa lainnya bernama Alika Nurul Indah. Kepada wartawan dan penyidik Polres Jakarta Pusat, dia menyatakan ketipu Gischa Rp 1,1 miliar. Ada bukti. Alika juga reseller tiket Coldplay.
Alika beli tiket Coldplay ke Gischa sebulan sebelum konser digelar. Sudah bayar kontan. Gischa janji, tiket akan diserahkan H minus tujuh hari. Konsernya di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu, 15 November 2023.
Alika: "H minus seminggu, Gischa udah hilang-hilangan. Di-chat enggak balas. Tapi kalau ditanya apakah tiket aman enggak, jawabnya aman. Kadang kalau kami tanya tiket, dia enggak balas. Tapi kalau saya bilang mau beli lagi, langsung deh, dibalas."
Dari situ, Alika yang sudah pengalaman, langsung gelisah. Ini tanda-tanda penipuan.
Alika: "Akhirnya dia saya ajak ketemu. Dia datang bersama ibunya di Senayan City. Di situ, di depan ibunya, dia masih janjiin tiketnya bakal aman di H minus tiga. Dia bilang, kalau misalkan enggak aman di H minus tiga, maka dia mau refund.”
Mereka pun pisah. Alika masih dag-dig-dig.
H minus tiga, Alika tidak bisa menghubungi HP Gischa. Maka, Alika bergabung dengan para reseller yang juga beli ke Gischa. Mereka mencari tahu alamat Gischa. Ketemu, didatangi. Kosong. Mereka selidik lebih gencar. Ketemu lagi. Gischa sekeluarga menginap di sebuah hotel di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Selasa, 14 November 2023, atau H minus satu, Alika dan para korban lain, mendatangi hotel itu.
Alika: "Tapi dia (Gischa) enggak turun. Yang turun itu bapaknya. Mengaku, namanya Natalis. Aku videoin bapaknya itu, aku klarifikasi. Tapi bapaknya bilang, tiket aman. Besok pagi, katanya, tiket diserahkan (ke para reseller). Ia bilang, kalau tidak aman akan dilakukan refund.”
Para reseller, mayoritas wanita, sudah tidak percaya janji itu. Tapi mau apa lagi? Mereka sudah minta refund saat itu juga, tapi tidak diberi.
Ternyata, sehari sebelum Alika mendatangi hotel, Gischa sudah ditangkap seorang korban, dan Gischa dipaksa korban, dibawa ke Mapolres Jakarta Pusat untuk dipolisikan. Tiba di kantor Polres, polisi mempelajari masalah. Lalu mendamaikan. Sebab, Gischa bersikukuh meyakinkan, tiketnya ada dan akan diserahkan ke reseller pada H minus satu. Atau esok harinya.
Gischa lolos. Karena belum terbukti menipu.
Gischa ditangkap polisi Jumat, 17 November 2023. Atau konser sudah lewat dua hari. Berdasar laporan korban yang dicatat Polres Jakarta Pusat nilai penipuan Gischa Rp 5,1 miliar untuk 2.268 tiket. Belum termasuk laporan korban ke Polres lain.
Soal dugaan keterlibatan orang tua Gischa, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro menegaskan, pihaknya masih mendalami. "Termasuk kemungkinan terkait jaringan,” katanya.
Dari rangkaian kesaksian korban itu, memang muncul dugaan keterlibatan orang tua Gischa. Setidaknya, ortu Gischa tahu anak mereka menipu. Sejak awal. Sejak sebelum diproses polisi. Bisa jadi, ortu Gischa juga tertipu oleh Gischa. Mereka tertipu janji-janji Gischa.
Bagaimana kebenaranya, tunggu saja penyidikan polisi, sampai terbukti di persidangan.
(*) Penulis adalah wartawan senior.