Korban Tewas, Pembina MOS SMA Taruna Palembang Jadi Tersangka
Masa Orientasi Sekolah (MOS) di SMA Taruna Indonesia di Palembang, menelan korban. Delwin Berli Juliandro, 14 tahun, meninggal dunia saat mengikuti MOS selama seminggu di sekolah.
Orangtua mengaku curiga melihat luka memar di tubuh mendiang sang anak. Sehingga memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Jenazah korban akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara Palembang.
Dokter bagian forensik RS Bhayangkara, Dr Indra Sakty mengungkap, ada luka benturan di kepala akibat benda tumpul, dan juga ada resapan darah atau memar. Selain itu, ditemukan juga luka di bagian tubuh lain. "Korban sudah meninggal enam jam sebelum diautopsi," sambungnya.
Sebelum meninggal dunia, korban sempat mengalami kejang-kejang dan dilarikan di RS Myria, Palembang. Sayang, nyawa korban tak berhasil diselamatkan.
Akhirnya lewat penyelidikan, polisi menetapkan salah satu Pembina SMA Semi Militer Plus Taruna Indonesia Palembang, Obby, 24 tahun, sebagai tersangka kasus penganiayaan.
Polisi menyebut Delwin Berli Juliandro tewas akibat dipukul dengan bambu. "Pertama, dari hasil forensik, ada luka di kepala akibat benda tumpul. Setelah itu dipastikan, kami identifikasi bahwa korban dipukul pakai alat bambu," ujar Kapolda Sumsel Irjen Firli saat rilis kasus di Mapolresta Palembang, Sumatera Selatan, dikutip dari Antara.
Pemukulan terjadi ketika korban mengikuti pembinaan mental di sekolah. Hal ini terungkap setelah polisi memeriksa 21 saksi dan menemukan alat bukti itu. "Keterangan saksi kita cocokkan dan diyakini O pelaku kekerasan terhadap korban," tegas Firli.
Selain Delwin Berli Juliandro, ada siswa lain yang menjadi korban, yakni Wiko Jelindra. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit Karya Asih, Sako palembang dalam keadaan tak sadarkan diri. Pihak keluarga telah melaporkan kasus ini.
Advertisement