Korban Tewas Konflik Sudan Selatan Lebih Besar dari Suriah
Penelitian statistik dari universitas London School of Hygiene and Tropical Medicine menyebut perang Sudan Selatan mengakibatkan setidaknya 382.900 korban tewas.
Angka ini jauh lebih besar dibandingkan konflik berdarah di Suriah. Sejak perang tahun 2011, konflik Suriah menelan 360.000 korban tewas.
Para peneliti menghitung jumlah ini tidak hanya mereka yang tewas akibat terkena peluru maupun serpihan bom, namun juga mereka yang tewas akibat terserang penyakit dan minimnya akses kesehatan.
Peneliti Inggris tersebut menemukan bahwa kematian akibat perang sipil di Sudan Selatan, yang pecah pada Desember 2013, berpusat di wilayah timur laut dan selatan negara itu.
Mengutip kantor berita Antara, peneliti menganalisis data kematian itu, menggabungkannya dengan laporan media dan sekitar 227 survei yang dilakukan badan-badan kemanusiaan untuk memisahkan kematian terkait konflik.
Mereka mengatakan temuan mereka "menunjukkan bahwa respons kemanusiaan di Sudan Selatan harus diperkuat, dan bahwa semua pihak harus menemukan resolusi konflik secepatnya."
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir, dan pemimpin pemberontak Riek Machar menandatangani kesepakatan perdamaian yang sangat dinanti-nantikan bulan ini, upaya terakhir untuk mengakhiri perang yang meluluhlantakkan negara terbaru di dunia itu.
Perang saudara di Sudan Selatan pecah setelah Kiir mengklaim Machar sedang merencanakan kudeta. (ant)