Korban Tewas Akibat Virus Corona Kini 902 Orang
Virus baru corona diyakini muncul tahun lalu di pasar yang menjual hewan liar di ibu kota Hubei, Wuhan. Virus itu kemudian menyebar ke seluruh negeri.
Jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona terus bertambah. Kini, korban jiwa akibat virus tersebut sudah mencapai 902 orang.
Dilansir dari AFP, Senin 10 Februari 2020, jumlah korban jiwa melonjak menjadi 902 orang setelah Hubei melaporkan ada 91 kematian baru.
"Jumlah kematian akibat epidemi virus korona baru China melonjak menjadi 902 pada hari Senin setelah provinsi Hubei yang paling parah melaporkan 91 kematian baru." tulis AFP, mengutip data pemerintah.
Dalam laporan hariannya, komisi kesehatan Hubei juga mengkonfirmasi jumlah penderita virus corona melonjak menjadi 37.198 kasus, setelah 2.600 kasus baru dilaporkan.
Satu-satunya kematian yang dikonfirmasi di luar daratan adalah seorang pria Tiongkok di Filipina dan seorang pria berusia 39 tahun di Hong Kong.
Kementerian Luar Negeri Jepang juga mengonfirmasi kabar seorang pria Jepang berusia 60-an dengan dugaan infeksi virus itu juga meninggal di rumah sakit di Wuhan.
Jumlah korban telah melampaui jumlah kematian global yang disebabkan oleh virus Sindrom Pernafasan Akut Parah atau SARS, yang menewaskan 774 orang pada 2002-2003.
Epidemi ini membuat Pemerintah China menutup seluruh akses menuju dan dari ke kota Wuhan. Kemarahan masyarakat China atas penanganan krisis juga semakin meningkat, terutama setelah seorang dokter yang mengungkap kasus ini turut menjadi korban.
Dari segi penyebarannya, virus corona dilaporkan sudah menyebar di sedikitnya 28 wilayah di luar China daratan, yaitu:
Asia Pasifik
Kapal pesiar, Diamond Princess: 64 kasus
Singapura: 40 kasus
Thailand: 32 kasus
Hong Kong: 29 kasus, 1 kematian
Korea Selatan: 27 kasus
Jepang: 25 kasus
Taiwan: 18 kasus
Malaysia: 17 kasus
Australia: 15 kasus
Vietnam: 13 kasus
Makau: 10 kasus
India: 3 kasus
Filipina: 3 kasus, 1 kematian
Nepal: 1 kasus
Sri Lanka: 1 kasus
Kamboja: 1 kasus
Amerika Utara
Amerika Serikat: 12 kasus
Kanada: 7 kasus
Eropa
Jerman: 14 kasus
Prancis: 11 kasus
Inggris: 4 kasus
Italia: 3 kasus
Rusia: 2 kasus
Spanyol: 2 kasus
Finlandia: 1 kasus
Swedia: 1 kasus
Belgia: 1 kasus
Timur Tengah
Uni Emirat Arab: 7 kasus