Korban Tewas 8 Bom di Sri Lanka Bertambah Jadi 207 Orang
Kepolisian Sri Lanka mengumumkan data terbaru korban serangan delapan bom di Sri Lanka. Dilansir Reuters, juru bicara Kepolisian Sri Lanka menyebut korban tewas akibat serangan ini bertambah menjadi 207 jiwa, dari sebelumnya 160 jiwa.
Sementara korban luka mencapai 450 orang. Seluruhnya telah dilarikan ke Rumah Sakit Nasional dan rumah sakit setempat.
Meski 35 korban tewas di antaranya adalah Warga Negara Asing (WNA), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) memastikan tak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.
"Saat terjadinya ledakan, seorang WNI berinisial KW sedang berada di Hotel Shangri La (salah satu lokasi ledakan), namun KBRI sudah memastikan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi oleh aparat keamanan Sri Lanka," demikain pernyataan pihak KBRI, Minggu 21 April 2019.
Dilansir Associated Press, Menteri Pertahanan Sri Lanka melaporkan tujuh pelaku telah ditangkap. Satu pelaku sebelumnya sudah tewas usai meledakkan diri dalam ledakan kedelapan. Namun belum diketahui apakah pelaku yang tewas itu merupakan bagian dari tujuh orang yang ditangkap atau bukan.
Serangan bom di Sri Langka bertepatan dengan Misa Paskah umat Kritiani, pada Minggu kemarin. Dua gereja, yakni Gereja St. Anthony di dan Gereja St. Sebastian di utara Sri Lanka, meledak saat para jemaah tengah melaksanakan kebaktian Hari Paskah.
Bom berikutnya menyerang tiga hotel, yaitu di Hotel Shangri-La Colombo, Hotel dan Cinnamon Grand Colombo. Di saat bersamaan, gereja di wilayah timur ikut meledak.
Berselang tiga jam, sebuah hotel di dekat kebun binatang nasional ikut menjadi sasaran.
Ledakan terakhir terjadi di sebuah rumah ketika polisi hendak menangkap pelaku yang memilih meledakkan diri. Tiga polisi tewas akibat insiden itu. (yas)