Korban Terakhir Longsor Nganjuk Ditemukan, Upaya Evakuasi Tuntas
Setelah selama kurang lebih lima hari melakukan evakuasi pencarian korban tanah longsor di Kabupaten Nganjuk, Tim Basarnas akhirnya menemukan satu orang jenazah korban longsor Nganjuk. Dengan temuan ini berarti tuntas sudah upaya pencarian 21 korban longsor Nganjuk yang terjadi pada 14 Februari yang lalu.
Korban yang ditemukan tadi berjenis kelamin laki laki dan ditemukan sekitar pukul 08:40 WIB. Posisi jenazah korban diketahui tertimbun reruntuhan material bangunan dan tanah longsor di kedalaman sekitar dua meter. Setelah berhasil ditemukan, jenazah kemudian dibawa ke Puskesmas Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk untuk kepentingan identifikasi.
"Pada jam 08:40 WIB korban telah berhasil dievakuasi. Dari 21 korban yang berhasil dievakusi dua di antaranya selamat sedangkan 19 lainnya dalam keadaan meninggal dunia," Kepala Basarnas Provinsi Jawa Timur Hari Adi Purnomo, kepada Ngopibareng.id, Jumat, 19 Februari 2021.
Hari Adi Purnomo, juga mengapreasi tim evakuasi yang bekerja tak jemu-jemu. Meski mereka sudah terlibat upaya pencarian selama lima hari, namun semangat 200 personel tim evakuasi untuk terus mencari tak pernah luntur.
Kata dia, selain peran semangat dari tim evakuasi yang tak pernah surut, upaya pencarian juga sangat terbantu dengan keberadaan alat mereka. Menurutnya, jika hanya mengandalkan pencarian secara manual akan membutuhkan waktu yang lama.
"Kalau kita manual kemungkinan kecil tercapai itu. Keberadaan lima ekskavator dirasa sudah cukup. Jika lebih banyak ekskavator khawatirnya malah berakibat tidak bagus. Pertama, olah geraknya tidak bebas. Kedua, kondisi tanah yang tidak stabil dikhawatirkan malah terjadi longsoran, katanya.
Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu 14 Februari 2021. Bencana tanah longsor ini terjadi setelah hujan deras mengguyur daerah ini. Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.
Di daerah tersebut, ada 186 orang warga yang terdata. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya dinyatakan hilang.
Advertisement