Korban Tawur di Probolinggi Masih Kritis, Rencana Nikah 30 April
Agus Wahyudi, korban tawuran puluhan pemuda di Kelurahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Sabtu malam lalu, 8 April 2023 masih belum sadarkan diri. Korban sempat dirawat di RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bina Sehat, Jember itu berencana menikah, 30 April 2023 mendatang.
Undangan pernikahan Agus dengan Maimunah, gadis asal Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo sudah tersebar luar. Karena hingga kini Agus belum sadarkan diri di rumah sakit di Jember, pihak keluarga mengaku, kebingungan.
“Konsentrasi keluarga sekarang bukan pada rencana pernikahan Agus, tetapi terhadap pengobatan Agus agar segera sembuh,” kata Sutirno, ayah Agus kepada wartawan di rumahnya, Desa Ambulu, Selasa, 11 April 2023.
Sutirno mengaku, tidak menyangka anaknya harus mengalami luka parah pada kepalanya yang membuatnya kritis sementara tanggal pernikahannya ibarat tinggal menghitung hari. Ada kemungkinan, tanggal pernikahan anaknya itu akan ditunda sampai yang bersangkutan benar-benar sembuh.
Sabtu malam lalu, 8 April 2023 lalu, Agus sempat pamit keluar rumah untuk mengantarkan undangan pernikahan ke beberapa temannya. Meski tinggal di desa dan bekerja serabutan, Agus memiliki banyak teman yang akan diundang pada pernikahannya. Termasuk sejumlah teman Agus yang tinggal di Kota Probolinggo.
“Saat itu memang masih tersisa 70 lembar undangan yang belum diantarkan. Agus yang pulanng kerja Sabtu sore kemudian mengantarkan undangan itu,” kata Sutirno.
Tetapi hingga menjelang tengah malam, Agus belum juga pulang ke rumah. Sekitar pukul 23.00 WIB, salah seorang teman Agus memberi tahu Sutirno dan keluarganya, Agus terlibat dan menjadi korban tawuran di Simpang Lima, Kelurahan Mayangan.
Sutirno dan istrinya langsung menjenguk Agus di ruang Istalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. Istri Sutirno menjerit-jerit histeris di depan ruang IRD demi mengetahui anaknya kritis dengan luka parah pada kepalanya.
Karena kondisi Agus demikian parah, akhirnya ia dirujuk ke RS Bina Sehat, Jember keesokan harinya. Ia belum juga sadarkan diri.
Dua dokter yang menangani, menyarankan Agus secepatnya dioperasi. “Demikian parahnya luka anak saya, pada bagian kepalanya yang masih utuh tinggal telinganya, yang lain penuh luka termasuk bagian mata dan hidung, kepalanya diperban,” kata Sutirno.
Sisi lain, ayah tiga anak itu mengaku, tidak memiliki biaya yang cukup untuk keperluan operasi anaknya. Ia yang hanya beternak sapi, sudah menjual ternaknya demi merujuk Agus ke rumah sakit di Jember.
Sutirno meyakini, anaknya hanya korban korban tawuran, sehingga tidak sepantasnya sampai dikeroyok seperti itu. Ia juga membantas anaknya suka minuman keras, bisa saja malam itu dipaksa temannya minum.
Soal anaknya bleyer-bleyer gas motor juga ia bantah. “Motor anak saya itu matik dan knalpotnya bukan brong. Mungkin yang bleyer-bleyer itu motor temannya,” katanya.
Kembali ke soal rencana pernikahan anaknya, Sutirno mengatakan, kemungkinan besar ditunda. Ia mengaku, akan membicarakan dengan calon besanya terkait penundaan pernikahan itu. “Nanti akan kami bicarakan dengan calon besan soal penundaan tanggal pernikahan Agus dengan Maimunah,” katanya.