Korban Takjil Beracun di Jember Membaik, 7 Orang diperiksa Polisi
Puluhan warga Kecamatan Mayang, Jember, Jawa Timur, yang menjadi korban keracunan takjil mulai membaik. Dari 71 korban yang sempat dirawat di Puskesmas dan Klinik, kini tersisa 25 orang hingga Senin, 1 April 2024 sore.
Kepala Puskesmas Mayang, Hamid Dwi Supriyanto mengatakan, sejak Minggu, 31 Maret 2024 hingga Senin ini jumlah korban yang datang ke Puskesmas Mayang terus bertambah. Data yang diterima Puskesmas Mayang saja mencapai 31 orang.
Pasien yang terus bertahan menyebabkan ruang di Puskesmas Mayang tidak bisa menampung. Akhirnya sebagian dari korban disebar ke sejumlah fasilitas kesehatan, yakni Klinik Purwoko dan Puskesmas Pakusari, Klinik, Bhakti Pratama, dan Klinik Harapan Sehat.
Gejala yang dialami korban mulai mual, diare, dan muntah. Namun, sebagian berasa pasien sudah berhasil ditangani. Sejauh ini, belum ada pasien yang mengharuskan dirujuk ke rumah sakit.
"Rata-rata mual, diare, dan muntah. Namun sudah teratasi diberikan cairan obat. Tetapi jika perkembangannya harus dirujuk akan kita rujuk," jelas Supriyanto.
Sejauh ini, belum dapat dipastikan penyebab korban keracunan massal. Namun dugaan sementara memang berasal dari takjil yang dikonsumsi korban.
Karena itu, dokter mengambil sampel sisa takjil dan muntahan dari pasien. Sampel tersebut akan dikirim ke Laboratorium Dinas Kesehatan Jember.
"Sementara belum bisa memastikan, rata-rata setalah makan takjil saat berbuka puasa. Mereka langsung merasakan gejala setelah lima jam," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jember Hendro Soelistijono mengatakan, sejauh ini Dinkes Jember fokus memberikan penanganan kepada para korban.
Setelah menjalani perawatan, kondisi pasien membaik. Bahkan dari 71 pasien yang dirawat, hanya tersisa 25 pasien yang menjalani rawat inap. Sedangkan sisanya rawat jalan.
Terkait sampel lumayan dan sisa takjil yang diduga menjadi akar penyebab keracunan massal akan diuji di Laboratorium Kesehatan Jember. Kemudian dikirim ke Surabaya.
"Kami juga berkoodinasi dengan BPOM Jember. Semoga dalam waktu dekat penyebab keracunan massal bisa diketahui," pungkasnya
Sementara Kapolsek Mayang Iptu Sugeng Romdoni mengatakan, pasca kejadian polisi juga turut membantu korban. Selain itu, polisi juga mengamankan tujuh warga yang diduga pemberi takjil.
"Kami melakukan serangkaian penyelidikan atas kejadian keracunan massal. Sudah ada tujuh orang yang diperiksa," pungkasnya.