Uang Rp 105 Juta di Bank BRI Milik Presenter Kompas TV Raib
Aksi kejahatan social engineering (soceng) akhir-akhir ini marak. Pelaku soceng biasanya melakukan manipulasi untuk mendapatkan informasi pribadi, akses, atau barang berharga milik korban.
Terbaru, seorang presenter Kompas TV Jember, Angga Wisudawan juga menjadi korban kejahatan Soceng, Senin, 10 Oktober 2022 lalu. Uang Rp105 juta di rekening korban raib.
Kepada sejumlah wartawan Angga menceritakan, pada Senin, 10 Oktober 2022 pukul 13.00 WIB, Angga hendak melakukan transaksi menggunakan aplikasi BRIMO. Namun, saat itu gagal, bahkan tidak bisa mengecek saldo rekening.
“Senin siang mau transaksi gagal lihat saldo tidak bisa. Ada klien mau transfer DP, tidak bisa juga,” kata Angga, dikonfirmasi Rabu, 12 Oktober 2022.
Angga kemudian mencari tahu kepada pemakai BRIMO yang lain. Ada di antara mereka yang menyebut BRIMO memang lagi trouble. Akhirnya muncul anggapan bahwa hal biasa. Ditambah akun BRIMO memang terkadang trouble.
Karena tidak dapat melakukan transaksi apa pun, Angga bermaksud log out dari akun BRIMO miliknya. Namun selalu gagal. Akhirnya Angga meletakkan handphone miliknya yang terdapat akun BRIMO.
Beberapa jam kemudian, Angga mendapat pemberitahuan dari kliennya, bahwa uang muka Rp250 ribu sudah berhasil terkirim ke rekening Angga.
Angga kemudian mencoba membuka kembali aplikasi BRIMO. Namun, saat itu gagal dengan notifikasi akun BRIMO milik Angga terblokir.
Angga kemudian mengecek notifikasi yang masuk ke email. Ternyata ada beberapa transaksi yang mencurigakan.
“Ada banyak transaksi mencurigakan yang masuk ke email saya. Ada lima transaksi keluar,” tambah Angga.
Angga merinci transaksi mencurigakan itu di antaranya, transaksi perpindahan akun BRIMO satu kali. Ada transaksi disable ATM satu kali.
Kemudian juga ada transaksi log in BRIMO ke perangkat lain satu kali. Karena curiga, Angga kemudian langsung mendatangi kantor BRI Jember.
Setelah dicek, ternyata memang ada banyak transaksi tidak dikenal. Mulai transaksi tarik tunai melalui ATM Prima, QRIS Rp 250 ribu, e-Money Briva, dan e-commerce sebesar Rp 99 juta. Bahkan juga ada transaksi transfer ke rekening atas nama Muhammad Taupiq sebesar Rp 2 juta.
“Ini benar-benar aneh, yang paling aneh transaksi menggunakan QRIS. Padahal HP saya yang ada di rumah,” lanjut Angga.
Lebih jauh Angga menjelaskan, sebelumnya tidak pernah menerima telepon dari orang tak dikenal. Bahkan, juga tidak pernah mengeklik tautan yang aneh-aneh.
Angga juga mengaku tidak pernah menerima permintaan dan mengirim kode OTP kepada siapa pun. Termasuk juga, Angga tidak pernah menggunakan jaringan Wifi saat melakukan transaksi keuangan.
Pagi hari sebelum uang di rekening amblas, Angga memang sempat menggunakan jaringan wifi di tempat publik. Namun, hanya untuk laptop, bukan handphone.
Namun, pada Senin, 10 Oktober 2022 malam, angga melihat pesan masuk, ada orang yang berusaha membobol akun Telegramnya. Pelaku berusaha membobol menggunakan HP Oppo A53, dengan ID berada di Palembang.
Selain itu, Angga merasa HP miliknya sudah diserang hacker. Sehingga sekan-akan ada yang meremot HP korban dari jarak jauh.
Sudah lapor OJK, BI dan Polisi
Pasca kejadian itu, selain mengadu ke BRI Jember, Angga juga membuat laporan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember.
Termasuk juga sudah melapor ke Bagian Perlindungan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Jember.
“Saya sudah melapor ke OJK, BI, dan polisi. Intinya kasus yang saya alami masih ditelusuri,” pungkas Angga.
Advertisement