Fadly Satrianto, Co-Pilot NAM Air jadi Korban Pesawat Sriwijaya
Diketahui salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya SJY-182 pada Sabtu, 9 Januari 2021, adalah warga Surabaya, Yakni Fadly Satrianto. Fadly Satrianto merupakan warga Jalan Tanjung Pinang No.72-A, Perak Barat, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.
Sumarzen Marzuki ayah Fadly Satrianto pun membenarkan bahwa anaknya tersebut ikut dalam penerbangan pesawat Sriwijaya SJY-182 yang bertolak dari Jakarta menuju Pontianak.
Pria berusia 63 tahun ini menceritakan, sebelum terbang anaknya sempat menghubungi keluarga lewat sambungan seluler.
"Jam 7 atau 8 pagi kemarin dia menelepon mamanya. Memang dia kalau mau terbang ke sana ke mari minta izin sama mamanya. Mamanya tanya, dia bawa pesawat atau tidak, katanya tidak, jadi dia bukan co-pilotnya," ceritanya.
Sumarzen mengungkapkan, Fadly Satrianto bukanlah kru utama dari pesawat Sriwijaya SJY-182. Sebab Fadly adalah kru dari NAM Air.
"Dia bekerja kan di NAM Air, yang jatuh itu Sriwijaya, walaupun keduanya satu grup. Ternyata dia itu jadi extra crew, nanti di Pontianak baru dia akan naik pesawat NAM Air," ujar Sumarzen Marzuki, Minggu, 10 Januari 2021.
Sumarzen Marzuki mengatakan, anaknya tersebut adalah first officer atau co-pilot dari NAM Air yang pada saat itu mendapatkan tugas tambahan untuk ikut ke penerbangan Pontianak.
"Tadi malam direktur operasional NAM Air menelepon saya dan minta maaf, karena tadinya dia co-pilot di perusahaan NAM Air dan ditugasi ke perusahaan Pontianak," papar bapak tiga orang ini anak ini, saat ditemui di rumahnya.
Saat ditanya mengenai firasat mengenai musibah ini, Sumarzen mengungkapkan, dirinya dan keluarga tak merasakan firasat apapun. "Ndak ada sama sekali tetapi mungkin petunjuk ada, tapi kami tidak tahu," tandasnya.
Ia dan keluarga pun berdoa agar putra ketiganya tersebut ditemukan dalam keadaan selamat. "Tapi kalau Allah SWT berkehendak lain, kami mengikhlaskan," ucapnya.
Advertisement