Korban Meninggal Gempa Turki Melonjak, Warga Keluhkan Bantuan
Korban gempa di Turki meningkat menjadi 8.700 meninggal per Rabu 8 Februari 2023. Korban diduga akan meningkat lebih banyak mengingat banyak warga yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Gempa sebesar 7,8 magnitudo pada Senin 6 Februari 2023 Subuh itu terjadi di tengah musim dingin yang menggigit. Warga yang selamat memilih bertahan di luar bangunan dalam kondisi menggigil, khawatir terjadi gempa susulan.
Mereka juga tak memiliki fasilitas penghangat ruangan sebab listrik yang padam.
Gempa dahsyat yang sedikitnya mengguncang dua kali itu menyebabkan ribuan gedung hancur dan puluhan ribu warga Turki dan Suriah kehilangan tempat tinggal.
WHO menyebut petugas kemanusiaan berpacu dengan waktu menyelamatkan banyak orang yang diduga masih tertimbun reruntuhan baik di Turki dan Suriah.
"Jumlah korban bisa meningkat signifikan akibat ratusan keluarga yang terjebak di bawah reruntuhan, 50 jam setelah gempa," kata petugas SAR dikutip dari Reuters, Rabu 8 Februari 2023.
Korban meninggal bahkan bertambah sebanyak 1,250 orang hanya dalam satu malam, di wilayah Al-ikhbariya di Suriah.
Kekurangan Bantuan
Sementara warga yang selamat mengaku belum mendapat bantuan makanan dan tempat pengungsian yang layak.
"Di mana tenda, makanan? Kami tak melihatnya. Kami selamat dari gempa tapi bisa meninggal karena kelaparan atau kedinginan," kata Malik, 64 tahun, di Antakya, Turki.
Presiden Tayyip Erdogan mengumumkan kondisi darurat di 10 provinsi. Namun mereka banyak menyuarakan kemarahan dan putus asa lantaran bantuan datang sangat pelan dan respons yang tak mencukupi dari pemerintah.
Diketahui gempa tersebut berdampak langsung pada 13,5 juta penduduk di wilayah sekitar 450 kilometer, dari Adana hingga Diyarbakir di Turki.
Turki sendiri mencatat korban meninggal mencapai 6.234, dan Suriah melaporkan sebanyak 2.500 orang meninggal.