Korban Meninggal Gempa Cianjur Capai 268 Orang, 1.083 Luka-luka
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga Rabu, 23 November 2022 pukul 00.00 dini hari WIB menjadi 268 orang. Dari jumlah itu, 122 orang telah teridentifikasi.
"Korban meninggal dunia sekarang ada 268 orang. Dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya. Ini sebanyak 122 jenazah," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur.
Suharyanto juga mengungkapkan, sebanyak 1.083 orang luka-luka. Jumlah pengungsi mencapai 58.362 orang
Sebelumnya, berdasarkan data BPBD Cianjur yang diunggah akun Instagram Pemerintah Kabupaten Cianjur, korban meninggal dunia 252 orang, dan 31 orang masih dalam pencarian.
Data itu diunggah di akun Instagram @pemkabcjr dan @diskominfocianjur pada Selasa, 22 November 2022. Kabag Humas Pemkab Cianjur Iyus Yusuf membenarkan hal tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi lokasi terdampak gempa di Cianjur, tepatnya di Kecamatan Cugenang dan lokasi pengungsian di Lapangan Prawatasari Joglo, Cianjur.
Bantuan Pemerintah
Presiden Jokowi juga sempat berbincang dengan warga, dan membagikan makanan dan uang. Makanan yang diberikan di antaranya makanan siap saji.
Di sela kunjungannya, Jokowi mengatakan jalan yang tertimbun longsor sudah bisa dilalui, dan akan dilanjutkan dengan percepatan dalam penanganan, terutama penyelamatan dan evakuasi korban yang masih tertimbun.
Presiden juga memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan, baik itu rusak berat, sedang, maupun ringan.
“Yang rusak berat akan diberikan bantuan Rp50 juta, yang (rusak) sedang diberikan bantuan 25 juta dan yang (rusak) ringan diberikan bantuan 10 juta. Tetapi yang paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh menteri PUPR," kata Jokowi.
Untuk penanganan pasca gempa hari ini, Selasa, 22 November, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, mengatakan akan memprioritaskan penyelamatan korban yang kemungkinan masih tertimbun reruntuhan bangunan karena banyak bangunan yang hancur akibat gempa.
"Basarnas sudah menyanggupi hari ini timbunan-timbunan yang diduga kuat ada korban, terutama korban hidup, itu akan diselesaikan hari ini. Dengan demikian, maka untuk korban yang masih hidup mudah-mudahan masih bisa diselamatkan secepat mungkin," kata Muhadjir.
Selain upaya penyelamatan korban dengan menggali timbunan, pemerintah juga berupaya membuka akses jalan yang tertutup longsor. Muhadjir mengatakan ada dua jalan yang terisolasi, yaitu satu jalan nasional dan jalan kabupaten.
Pembukaan akses jalan itu ditargetkan selesai hari ini, sehingga kendaraan bisa kembali melintas. Dengan target itu, kemungkinan akses jalan yang tertutup akan bisa dilalui kembali pada siang hari, setelah pukul 12.00 WIB siang.
"Ada satu jembatan yang putus, itu akan segera saya minta, saya informasikan kepada menteri PUPR untuk segera dibangun jembatan darurat," kata Muhadjir.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur kemarin siang. Setidaknya 10 kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warungkondang.
Kemudian Kecamatan Cilaku, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cibeber, Kecataman Sukaluyu, Kecamatan Sukaresmi, dan Kecamatan Pacet.
Sebanyak 2.834 rumah warga dilaporkan rusak. Lalu 5 fasilitas kesehatan, 5 tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan rusak, hingga 2 jembatan terdampak.