Korban Meninggal Aksi 22 Mei Bertambah
Jumlah korban meninggal dunia akibat kerusuhan dalam aksi tolak hasil Pemilu 2019 bertambah. Setelah dua korban lebih dulu meninggal dunia, pada Kamis 23 Mei 2019 dini hari tadi satu lagi meninggal dunia di RSUD Tarakan, Cideng Jakarta Pusat.
Dari data RUSD Tarakan, korban meninggal dunia atas nama Sandro (30) berjenis kelamin laki-laki.
Sandro diterima pihak RSUD Tarakan pada Rabu 22 Mei 2019 pukul 11.52 WIB, ia sempat ditangani petugas medis, namun nyawanya tidak tertolong pada Kamis 23 Mei 2019 pukul 03.41 WIB dini hari.
Pria kelahiran 4 Oktober 1987 itu tercatat sebagai warga Serpong RT 05 RW 02 Tangerang Selatan, Banten.
Sandro menjadi korban meninggal ketiga di RUSD Tarakan setelah Adam Nooryan (19) dan Widyanto Rizki Ramadan (17) yang dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (22/5/2019) pagi.
Hingga kini pihak RSUD Tarakan belum bisa menjelaskan penyebab kematian Sandro, lantaran keluarga korban menolak jenazah korban untuk dilakukan autopsi.
Berbeda dengan Sandro, pihak RSUD Tarakan mengatakan Adam dan Widyanto diduga mengalami luka tembak karena ada lubang di leher dan dada .
"Ada luka bentuk bulan, dua-duanya keluarga keberatan autopsi. Belum tahu penyebabnya apa, tapi tidak ada proyektil. Satu di dada (Adam). Yang belum ada identitasnya (Widyanto) itu di leher," kata Humas RSUD Tarakan dr Reggy S Sobari, Rabu 22 Mei 2019 kemarin.
Sampai Kamis 23 Mei 2019 pukul 11.00 WIB tadi, RSUD Tarakan telah menampung 168 korban luka akibat kerusuhan selama dua hari dari Tanah Abang, Petamburan, dan Bawaslu.