Korban Meninggal Akibat Virus Corona Capai 1.665 Orang
Jumlah korban meninggal akibat virus corona di China mencapai 1.665 orang, pada Minggu 16 Februari 2020. Lebih dari 68 ribu orang terinfeksi virus yang muncul pertama kali di Wuhan, Desember 2019 lalu.
Meski jumlah kematian bertambah, media CNA menulis jika jumlah kasus baru terus menurun selama tiga hari terakhir di Wuhan. Sedangkan di kota lain di China, jumlahnya terus menurun selama 12 hari terakhir.
Kepala badan kesehatan dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan jika “sulit untuk memprediksi kemana arah epidemic virus ini,” katanya. “Kami bertanya kepada seluruh pemerintah, perusahaan, dan organsisasi media, untuk menyuarakan peringatan selayaknya tanpa harus menyalakan api histeria,” katanya di Konferensi Keamanan Munich. “China telah membeli waktu milik dunia, kami tak tahu berapa banyak waktu yang dibutuhkan,” katanya.
Tim internasional dari WHO akan tiba di China pekan ini untuk bergabung dalam misi bersama dengan pemerintahan China.
Pemerintah Hubei sendiri menambah sedikitnya 14 ribu kasus di setiap hari, setelah menambah pemeriksaan foto paru-paru, selain tes laboratorium. Pemerintah China telah mengarantina lebih dari 56 juta orang di Hubei dan Wuhan, serta menutup wilayah tersebut untuk mencegah meluasnya virus.
Pemerintah setempat juga telah memperkenalkan sejumlah upaya untuk menghentikan penyebaran virus.
Pemerintah Beijing juga meminta pendatang di ibu kota untuk melakukan karantina sendiri selama 14 hari, dengan memberikan ancaman hukuman bagi penduduk yang melanggar. Di luar China, turis berusia 80 tahun asal China di Prancis meninggal. Ia menjadi korban keempat yang meninggal di luar China, setelah masing-masing korban muncul di Filipina, Hong Kong, dan Jepang.
Bank Sentral China juga memberikan disinfektan pada uang produk mereka menyinarinya menggunakan ultra violet atau temperature tinggi, serta menyimpannya selama 14 hari, sebelum kembali diedarkan, diterjemahkan dari Channelnewsasia.com.