Korban Luka Tembak Ternyata Banyak
Pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan menyebut korban tertembak akibat kerusuhan di sekitar Tanah Abang, Jakarta, semalam, tak cuma seorang. Total, ada 17 pasien yang diterima RS tersebut.
"Korban lainnya ada yang terkena luka tembak di betis, tangan, sendi bahu, ada yang dikirim ke RS Tarakan karena perlu ada tindakan bedah," ungkap Direktur RS Budi Kemuliaan Dr Fahrul W Arbi, di Jakarta, Rabu 22 Mei seperti dikutip dari CNNIndonesia.
Hingga pukul 06.15 WIB, pihaknya sudah menerima 17 pasien. Mereka dibawa ke rumah sakit karena berbagai macam sebab, seperti terkena tembakan. Dua orang di antaranya, lanjut Fahrul, sudah dirujuk ke RS Tarakan.
Sebelumnya, ia membenarkan ada seorang korban tewas tertembak di depan Pasar Blok A Tanah Abang. Korban tewas itu bernama Farhan Syafero (30) beralamat tinggal di Kampung Rawakalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok. Ia mengatakan, saat ini korban tewas tersebut sudah dibawa ke RSCM Cipto Mangunkusumo.
"Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat diresusitasi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke RSCM Cipto," kata dia.
Fahrul mengatakan, korban meninggal karena mendapat tembakan di bagian dada. Ketika dilakukan penanganan pertama, nyawa korban tidak tertolong.
"Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada, mungkin mengenai paru-paru. Kan ada pneumotoraks. Pneumotoraks itu selaput paru robek sehingga udara terkumpul di sana dan kena pembuluh darah besar," terang dia.
Laman Twitter FPI, @Ormas_FPI, Rabu 22 Mei menyebut selain Farhan Syafero ada juga anggota Front Pembela Islam (FPI) yang tewas kena terjangan peluru. Korban diketahui bernama Abdul Aziz, seorang Laskar FPI dari Pandeglang, Banten.Abdul Aziz kabarnya tertembak saat terjadi bentrok antara massa aksi dengan pihak kepolisian di daerah Petamburan, Jakarta Barat.
"Innalillahi wainnailaihi rajiun, telah syahid Laskar FPI Pandeglang Abdul Aziz," tulis Laman Twitter FPI, @Ormas_FPI
Karopenmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengaku masih mengecek soal penembakan itu. Yang jelas, pihaknya mengklaim tak memakai peluru tajam dalam pengamanan demo.
"Yang perlu disampaikan bahwa aparat keamanan dalam PAM unjuk rasa tidak dibekali oleh peluru tajam dan senjata api. Kita sudah sampaikan jauh-jauh hari bahwa akan ada pihak ke-3 yang akan memanfaatkan situasi unras tersebut," tandasnya.