Korban Kasus Eksploitasi Anak SPI Batu Bertambah
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur kembali mencatat ada tambahan korban terkait kasus eksploitasi anak di bidang ekonomi oleh pendiri Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Julianto Eka Putra.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Dirmanto, menyebut ada aduan tambahan yang masuk melalui hotline pengaduan Polda Jatim di nomor 0895343777548.
Sejak dibuka beberapa waktu lalu, Polda Jatim mencatat sudah ada delapan aduan. Pertama, ada lima orang yang mengadu pada Selasa 12 Juli 2022. Keesokan harinya, dua orang juga melakukan pengaduan yang sama.
"Dan, hari ini, Kamis 14 Juli 2022, ada satu orang yang merasa dirugikan akibat eksploitasi ekonomi tersebut," kata Dirmanto.
Ia menyebut semua adalah alumni sekolah tersebut. Dari berbagai aduan yang masuk masing-masing korban memiliki peran berbeda. Contoh, cerita Dirmanto, saudari EE alumni SPI angkatan ketujuh disuruh membersihkan sungai, mengangkut batu, pasir, mencangkul di sawah, serta menjadi sales competition.
Lalu, STHN angkatan 11 mengaku disuruh mengelola Kampung Kids sebagai tour guide dan menyediakan sarana makan kalau ada tamu. "Kemudian ada juga IA, dia perempuan pernah bersekolah di SPI namun tidak sampai lulus disuruh membangun Kampung Kids. Ini beberapa contoh," sebutnya.
Hanya saja, Dirmanto belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait modus yang dilakukan tersangka. "Kamis masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. Delapan orang ini rencananya kita akan segera panggil untuk kita minta keterangan," pungkasnya.
Advertisement