Korban Jiwa Jadi 392, Pengungsi Lombok Butuh 20 Ribu Nasi Bungkus Perhari
Korban gempa bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bertambah. Dari catatan BNPB, hingga saat ini tercatat 392 orang meninggal dunia akibat gempabumi 7 SR yang mengguncang pada minggu lalu itu.
Sebaran korban meninggal dunia akibat gempa adalah di Kabupaten Lombok Utara 339 orang, Lombok Barat 30 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 10 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Lombok 2 orang.
"Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu 12 Agustus 2018.
Sementara korban luka-luka tercatat 1.353 orang, dimana 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang.
Sementara itu jumlah pengungsi sebanyak 387.067 orang yang tersebar di ribuan titik pengungsian. Sebaran pengungsi di Kabupaten Lombok 198.846 orang, Lombok Barat 91.372 orang, Kota Mataram 20.343 orang, dan Lombok Timur 76.506 orang.
Dari catatan BNPB, gempa juga menyebabkan 67.875 unit rumah rusak, 606 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak.
"Pendataan dan verifikasi masih dilakukan petugas. Pendataan dan verifikasi rumah diprioritaskan agar terdata jumlah kerusakan rumah dengan nama pemilik dan alamat untuk selanjutnya di-SK-kan Bupati/Walikota dan diserahkan ke BNPB untuk selanjutnya korban menerima bantuan stimulus perbaikan rumah," ujar Sutopo.
Bantuan logistik terus didistribusikan kepada pengungsi. Bantuan, baik logistik maupun relawan terus berdatangan ke Lombok. Yang menjadi persoalan adalah terbatasnya jumlah kendaraan untuk mengangkut penyaluran logistik.
Berbagai upaya telah dilakukan guna mempercepat distribusi bantuan diantaranya dengan mengerahkan relawan, memobilisasi para lurah dan kepada desa untuk mendistribusikan bantuan.
Sebanyak 300 unit tenda pengungsi dari BNPB telah dibagikan. Begitu juga bantuan dari berbagai pihak. Namun belum semua pengungsi memperoleh tenda. Dinas Sosial kabupaten di Lombok juga telah mengeluarkan 100 ton beras.
Dapur umum lapangan sudah didirikan oleh berbagai pihak dari TNI, Polri, Tagana, BPBD, NGO dan relawan, antara lain di Kecamatan Tanjung, Bayan dan Pemenang. Satu dapur umum mampu melayani 500 – 1.500 konsumsi. Dapur umum yang sudah aktif ada 20 unit dapur umum dengan kemampuan produksi 19.900 nasi bungkus per hari. (man)