Korban Jiwa Gempa Sulbar Bertambah, 65 Orang Meninggal
Kementerian Sosial menyalurkan bantuan senilai Rp1,7 miliar bagi korban gempa di Sulawesi Barat. Bantuan dikirim dengan pesawat herkules milik TNI AU melalui Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Jumat 15 Januari 2021.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam M Safii Nasution mengawal langsung bantuan dengan ikut naik pesawat herkules, setelah sebelumnya Mensos Tri Rismaharini bersama Kepala BNPB juga bertolak ke Sulawesi Barat.
Safii menjelaskan bahwa bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik tanggap darurat pusat senilai Rp979.819.710, bantuan logistik gudang regional timur senilai Rp621.911.700 dan santunan ahli waris bagi delapan korban yang telah teridentifikasi sebesar 120 juta rupiah untuk masing - masing ahli waris senilai 15 juta rupiah, selanjutnya seluruh ahli waris korban bencana meninggal akan diberikan santunan dengan nilai yang sama.
"Bantuan ini diwujudkan makanan siap saji, makanan anak, tenda gulung, matras, peralatan keluarga, tenda serbaguna dan keperluan lainnya," kata Safii Nasution di Sulbar, Jumat, 15 Januari 2021, petang.
Rincian bantuan yang diserahkan Kemensos antara lain makanan siap saji 2500 paket, makanan anak 1200 paket, tenda gulung 500 lembar, matras 1000 lembar, selimut 700 lembar, peralatan dapur 200 paket, tenda serbaguna 10 unit, Kids ware 500 paket, Ford ware 500 paket, velbed 40 unit, kasur 370 buah, sandang 30 paket, perlengkapan Tagana 20 paket.
Kemensos juga mengerahkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Sulawesi Selatan sebanyak 50 personil dan Sulawesi Tengah sebanyak 19 personil untuk membantu Tagana setempat untuk membuka dapur umum dan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
“Sejak bencana terjadi, kami melalui Tagana telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak gempa tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” ucap Syafii.
Pembagian bantuan logistik di Sulawesi Barat, akan dibagikan hari Sabtu 16 Januari 202.
BPBD Kabupaten Majene mengabarkan delapan warganya meninggal dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka. BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.
Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 11.10 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 15.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.
BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan. Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, satu Kantor Danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene – Mamuju.
Sedangkan pada Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market. Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Korban yang meninggal di dua lokasi bencana alam hungga Sabtu dinihari tercatat 65 orang, dengan 42 di antaranya berhasil dievakuasi.