Pekerja Seks Anak di Kediri Mengalami Trauma Berat Pasca Kejadian
Gadis berinisial T yang masih berusia 15 tahun yang menjadi korban eksploitasi seksual kedua orangtuanya mengalami trauma berat. Gadis T dipekerjakan orangtuanya sebagai terapis pijat yang melayani layanan plus-plus. T bersama dengan kedua orangtuanya biasa singgah dari satu kota ke kota lainnya untuk menjaring pelanggan pria hidung belang. Dalam dunia prostitusi online singgah dari kota ke kota lainnya biasanya disebut dengan istilah ekspo.
Luluk Nita Kumala Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Kediri menyebut sekarang T tinggal di rumah safe house yang dirahasiakan. Selama tinggal di safe house ini, tim pendampingan melakukan pendampingan kejiwaan atas trauma yang dialami oleh T.
"Kami melakukan penguatan pendampingan terhadap anak, karena hasil assement awal, mendapati trauma dan ketakutan pada diri anak tersebut pasca kejadian itu," kata Luluk Nita Kumala kepada wartawan, Senin 8 Maret 2021.
Wajar jika gadis berinisial T mengalami trauma dan ketakutan. Pasalnya, selain karena dipekerjakan sebagai pekerja seks oleh kedua orangtuanya, T juga harus mengetahui temannya M yang terbunuh di Hotel Lotus Kediri pada 28 Februari yang lalu. Gadis M yang juga bekerja sebagai pekerja seks tewas terbunuh usai melayani kencan tamunya yang menolak membayar layanan kencan sesuai kesepakatan.
Hasil dari tracking menyebutkan jika T ini berasal dari Bandung. Sesuai informasi dari Pemerintah Kota Bandung, diketahui juga jika selama ini status korban sudah tidak bersekolah. Tercatat ia terakhir menempuh pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Gadis T terpaksa tidak melanjutkan sekolahnya karena kondisi ekonomi orangtuanya yang tak memungkinkan.
Kata Luluk, kedua orangtua T sebelum terjun ke dunia prostitusi bekerja sebagai pemulung. Tak hanya itu, kedua orang T juga memiliki delapan orang anak, termasuk T ini. Latarbelakang keluarga tak mampu itu yang kemudian diduga melatarbelakangi orangtuanya dan T terjun ke dunia prostitusi. Termasuk ibu kandung T yang berinisial F.
Pengakuan sementara T, dia mengaku jika terjun sebagai pekerja seks ini atas inisiatif sendiri untuk membantu keuangan keluarga. Tak ada paksaan dari kedua orangtuanya. Pengakuan T juga, dia mengaku bekerja menjadi terapis pijat yang melayani layanan plus-plus itu belum ada setahun. Persisnya dia tak mengingatnya.
Kata Luluk, T kemudian bersama dengan kedua orangtuanya sengaja datang ke Kota Kediri. Mereka menganggap Kota kecil ini sangat prospek dalam menjalankan praktik prostitus mereka.
Apalagi di Kediri sudah ada Derry. Derry adalah adik dari ibu kandung T alias paman dari T. Derry ternyata juga terjun ke dunia prostitusi sebagai muncikari. Derry sendiri mempunyai kekasih M yang juga pekerja seks yang akhirnya tewas terbunuh oleh tamunya usai kencan.