Korban Bom Sri Lanka 138 Meninggal dan 400 Terluka
Bom meledak saat umat Kristen sedang merayakan Misa Paskah di gereja sisi utara ibu kota Kolombo dan kota Negombo, tak jauh dari Kolombo, Sri Langka, Minggu pagi tadi, 21 April 2019. Dilansir dari The Sun, ledakan ini menewaskan setidaknya 52 orang tewas dan 283 orang luka-luka.
Korban tewas dan sejumlah yang cedera langsung dilarikan ke Rumah Sakit Nasional Kolombo. Pada awal peristiwa ini dilaporkan media asing, Minggu siang, korban tewas baru sekitar 52 orang dan 283 orang terluka.
Menteri Reformasi Ekonomi dan Distribusi Publik Sri Lanka Harsha de Silva dalam akun Twitter resminya menyebutkan sejumlah turis menjadi korban pengeboman tersebut.
"Adegan yang mengerikan, saya melihat banyak bagian tubuh berserakan," kata de Silva setelah mengunjungi tempat kejadian, seperti dikutip The Sun.
Harsha de Silva menyebutkan bahwa para pemimpin dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sri Lanka telah mengadakan pertemuan darurat dengan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan beberapa menteri lain.
Pertemuan juga dihadiri oleh Sekretaris Pertahanan dan Sekretaris Luar Negeri Sri Lanka. "Semua langkah darurat yang diperlukan diambil oleh Gubernur Sri Lanka. Segera pernyataan resmi akan dikeluarkan," tulis dia.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka dan Maladewa, I Gusti Ngurah Ardiyasa mengatakan, pihak KBRI belum menerima laporan terkait Warga Negara Indonesia (WNI) turut menjadi korban ledakan bom di gereja maupun hotel di Sri Lanka. (yas)