Korban Bom di Gaza Meninggal saat Hamil, Bayinya Diselamatkan
Sabreena al-Sakani mengandung dengan usia 30 minggu saat bom Israel jatuh di rumahnya, Sabtu 20 April 2024 lalu. Petugas medis sempat mengeluarkan bayi di kandungannya, meski Sabreena akhirnya meninggal.
Dibom Israel
Sabreena tinggal di Rafah. Ia segera dilarikan ke rumah sakit Ketika Israel menjatuhkan bom di kediamannya. Petugas medis segera menggelar operasi sesar untuk menyelamatkan bayi di dalam kandungannya, meski Sabreena meninggal.
Sedangkan bayi perempuannya dengan berat 1,4 kilogram berhasil diselamatkan serta dirawat di dalam inkubator. "Dia lahir dengan kondisi pernapasan yang belum sempurna karena premature. Sistem kekebalan tubuhnya juga sangat lemah," kata Mohammad Salama, dokter yang merawatnya, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu 27 April 2024.
Bayi Meninggal
Bayi yang diberi nama Sabreen al-Roudh Jouda itu pun tak bertahan lebih lama. Ia meninggal pada Kamis 25 April 2024. Kesehatan sang bayi terus menurun dan tim dokter tak bisa menyelamatkannya. Bayi malang itu dimakamkan dekat makam ayahnya, di hari yang sama.
Hingga kini, sedikitnya 34.300 warga Palestina menjadi korban jiwa dari serangan Israel di Gaza, sejak 7 Oktober 2023. Sebanyak 1,5 juta penduduk mengungsi di bagian selatan Gaza, wilayah yang sebelumnya disebut Israel sebagai zona aman, termasuk Rafah.