Kopyor, Jajanan Khas Banyuwangi Idola untuk Buka Puasa
Banyuwangi memiliki beragam jajanan khas Bulan Ramadan. Salah satu jajanan khas Ramadan yang banyak peminatnya adalah Kopyor. Menu ini biasa dijadikan takjil di bulan puasa oleh masyarakat Banyuwangi. Rasanya yang cenderung manis membuat kopyor cocok untuk menu buka puasa.
Salah satu pembuat jajan kopyor adalah Salwati, 75 tahun, warga Kelurahan Singonegaran, Banyuwangi. Perempuan ini sudah bertahun-tahun menjadi pembuat kopyor. Dia menyebut kopyor ini merupakan jajanan yang hanya ada pada bulan Ramadan.
“Hanya bulan puasa saja, kalau hari-hari biasa tidak ada,” jelasnya, Selasa, 5 April 2022, saat ditemui di rumahnya.
Kopyor merupakan jajanan yang cenderung memiliki rasa manis dan sedikit gurih. Rasa gurih berasal dari kuahnya yang berbahan dasar santan. Untuk isinya, kopyor adalah buah nangka, roti, dan mi loksor. Sebagai pengharum kopyor juga dilengkapi dengan daun pandan.
Untuk membuat jajan kopyor ini, santan lebih dulu dimatangkan dengan cara direbus. Selanjutnya bahan-bahan lain yakni mi loksor, roti dan buah nangka dibungkus daun pisang lalu disiram kuah santan.
“Terakhir bahan-bahan yang sudah dipincuk dengan daun pisang dikukus selama beberapa menit. Setelah itu kopyor siap dimakan,” jelasnya.
Karena dibungkus dengan daun pisang, maka aroma kopyor ini semakin mengundang selera. Jajanan kopyor ini bisa dinikmati dalam kondisi hangat ataupun dingin.
“Tapi sebagian besar orang lebih suka menikmatinya dalam keadaan dingin. Sore dimasukkan dalam kulkas nanti pas buka puasa sudah dingin, kata orang rasanya lebih nikmat,” jelasnya.
Dalam sehari, Salwati mengaku bisa membuat puluhan atau ratusan bungkus kue kopyor. Selain dijual oleh anaknya sendiri, banyak warga yang kulakan untuk dijual lagi. Untuk harganya, satu pincuk kopyor hanya dipatok seharga Rp5 ribu.
“Alhamdulilah setiap tahun selalu banyak yang membeli kopyor buatan saya,” ujarnya.
Advertisement