Kopilot Pesawat Jatuh Nyangkut di Pohon Ternyata Erix Soekamti
Kopilot pesawat ultralight tipe Sky Ranger PK-S160 yang jatuh tersangkut pohon mahoni di pekarangan warga Dusun Gading, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta ternyata vokalis band Endank Sukamti yang bernama Erik Kristianto atau yang dikenal Erix Soekamti.
Pasca-kejadian, pria yang merupakan vokalis band Endank Soekamti ini mengungah di Story Instagram yang menyampaikan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Yang di pesawat saudara Alan (Faslan) sebagai pilot dan Erix sebagai kopilot. Iya betul, Erix Soekamti," ujar Ketua Jogja Flying Club, Tjandra Agus Budiman dalam jumpa pers di Ruang Pentak TNI AU, Selasa, 4 September 2018.
Tjandra menjelaskan pesawat ultralight tipe Sky Ranger PK S160 yang digunakan untuk latihan terbang adalah milik pribadi yang sudah menjadi anggota Jogja Flying Club.
"Jogja Flaying Club ini masuk di organisasi FASI. Pesawat milik Erix, tapi di sini di dalam penerbangan ini tadi Alan (Faslan) sebagai PIC-nya," tegasnya.
Menurutnya, pesawat terbang dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta dalam rangka latihan rutin. Kondisi cuaca cukup cerah dan layak untuk penerbangan.
Dari data, kondisi angin juga bagus dengan kecepatan 10 knot. Sementara itu, pasca-kejadian, vokalis band Yogyakarta, Endank Soekamti, Erik Kristianto mengunggah foto dirinya di story Instragram. Ia menyebutkan bahwa dirinya baik-baik saja. "Alhamdulillah, Puji Tuhan We Are Fine, 2. Latihan Terbang Done!" tulis Erix Soekamti.
Ditambahkan Tjandra, pesawat itu jatuh karena mengalami engine failure (masalah di mesin). Kata Tjandra, sebelum terbang untuk latihan rutin, pilot dan kopilot melakukan briefing.
Selain itu, keduanya juga melakukan cek medis. Tak hanya itu, sebelum terbang, seluruh komponen pesawat juga diperiksa. Dari hasil pemeriksaan, pesawat dinyatakan layak terbang. "Setelah pesawat dinyatakan layak terbang, pilot memutuskan untuk memulai latihan," tegasnya.
Latihan, lanjutnya, dilakukan di area selatan tepatnya di landasan udara Gading Gunung Kidul. Pada saat pesawat berada di ketinggian 5.000 kaki, pesawat mengalami masalah. "Di ketinggian 5.000 feet terjadi engine fail," katanya.
Pilot, lanjutnya, memutuskan untuk tidak kembali ke Adisutjipto karena latihan berada di atas landasan udara Gading. Di bawah lokasi latihan juga terdapat landasan, sehingga pilot berusaha untuk mendarat di Gading.
"Terjadi engine fail, pukul 16.00 WIB pilot declare 'mayday-mayday'. Pilot berusaha masuk landasan, tetapi tidak bisa," jelasnya.
Menurutnya, karena pesawat tidak bisa masuk ke landasan udara Gading, pilot lantas mencari lokasi mendarat sesuai dengan prosedur. Sesuai prosedur, saat tidak sampai di landasan lanjutnya pilot harus mendaratkan pesawat di lokasi yang paling aman, tidak menimbulkan korban di bawah, tidak di perumahan serta juga bisa menyelamatkan pilot dan kopilot.
Posisi pendaratan, lanjutnya, berada dekat final runaway 10 Gading. Tepatnya di salah satu kebun milik warga di Dusun Gading 1, RT 12, RW 01, Gading, Playen. Sebab, menurut pilot lokasi itulah yang paling aman untuk mendarat.
"Puji Tuhan aman semuanya, pilot dan kopilot dalam keadaan baik. Namun memang pesawat mengalami kerusakan, untuk penyebab engine fail masih dalam investigasi," katanya. (wit)
Advertisement