Kopi Kawa dan Rekor Ngopi Bareng 2.735 Orang
Minum kopi selalu asyik kalau rame-rame. Rame-rame itu cukup identik dengan bareng-bareng. Singkatnya, ngopi bareng selalu asyik dan dirindukan. Ayo ngopi yo...
Kopi apa saja oke. Robusta asyik. Arabika keren. Single origin bikin mata merem dan melek. Kopi blend juga makin membuat obrolan di bar kopi makin gayeng. Pokoknya ayolah ngopi.
Keasyikan ngopi, bicara kopi, berkegiatan dengan kopi, simaklah semangat para warga Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Begitu dahsyatnya mereka membuat gempita even kopi. Dalam rangkaian kegiatan Pasa Harau Art & Culture Festival, Agustus 2017, mereka membuat acara minum kopi Kawa Daun bersama. Tak tanggung-tanggung, capaiannya adalah memecahkan rekor minum kopi terbanyak yaitu 2.735 orang. Wow bukan jumlah yang sedikit. Bisa dibayangkan, berapa puluh tong kopi yang harus disiapkan.
Apa sih Kopi Kawa? Apa yang membuat mereka begitu semangat mengumpulkan ribuan orang untuk sekadar ngopi bareng? Mari flash back sekilas, konon pada jaman kolonial, para petani kopi tidak bisa menikmati biji kopi yg mereka hasilkan sendiri. Semua hasil panen kopi harus diserahkan kepada penjajah.
Penjajah boleh berkuasa. Namun kearifan lokal warga disana mengajarkan sesuatu yang cerdik. Sesuatu ini tak membuat resisten dengan kekuasaan penjajah saat itu. Warga, mereka yang tertindas, kemudian mengolah daun kopi. Buah memang diserahkan ke penjajah, tapi daun kopi buat apa? Si penjajah hanya memandang sebelah mata.
Daun kopi dengan jurus tertentu kemudian direbus. Hasil rebusan pun diminum. Ternyata rebusan daun kopi pun mampu menghangatkan badan. Apalagi disaat musim dingin datang. Penjajah juga tidak tahu, Kawa Daun atau Kopi Kawa nikmatnya juga tak kalah dengan kopi. Mempunyai citarasa yang unik. Khasnya begitu luar biasa dan sangat nikmat.
Penjajah pun pergi. Namun warisan kecerdikan ini mengalir hingga zaman berubah. Sampai sekarang Kopi Kawa tetap dilestarikan. Malah, dilestarikan dengan cara yan lebih. Seperti pemecahan rekor ini misalnya. Menjadi sesuatu banget. Keren bukan?
Sebab itu, banyak para wisatawan penasaran dan tertarik untuk mencoba sensasi rasa Kawa Daun. Ayolah, kalau tamasya, jangan lupa berkunjung ke Kabupaten Limapuluh Kota untuk bisa ikut merasakan sensasinya. Jangan lupa ajak saya ya... idi
Advertisement