Kopi Gus Ipul Sampai di Puncak Denali Alaska
Surabaya: Pertengahan Juni lalu tiga Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil menacapai puncak tertinggi Alaska, di Gunung Mc. Kinley Denali, Amerika Utara, yang tingginya mecapai 6.194 meter di atas permukaan laut.
Ketiga Mahasiswa itu adalah Yasak, Faishal Tamimi, dan Mochamad Roby Yahya, mereka tergabung dalam UKM Pecinta Alam Wanala Unair. Kegiatan ini pun adalah misi Seven Summits, yaitu pendakian tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh benua, yang di jalankan Organisasi mereka.
Mereka menamai timnya sebagai Airlangga Indonesia Denali Expedition (AIDeX), setelah melewati proses panjang karantina dan latihan selama berbulan-bulan, ketiga mahasiswa itu akhirnya Berangkat dari Indonesia sejak 16 Mei lalu.
Ada cerita unik saat ketiganya melakukan pendakian di Denali, layaknya sedang melakukan expedisi, pendaki pasti membawa perbekalan. Namun, salah seorang dari mereka, Yasak, ternyata membawa beberapa kemasan Kopi Gus Ipul.
Seperti diketahui selama ini Gus Ipul adalah sosok yang concern tentang perkembangan pertanian serta industri kopi. Khususnya kopi Jawa Timur.
"Saya pernah mendengar statment Gus Ipul yang mau mengangkat potensi kopi di Jawa Timur, saya mendukung hal itu," ujar Yasak, menceritakan latar belakang membawa Kopi Gus Ipul itu, saat ditemui oleh tim Ngopibareng.id, Rabu (5/7) malam.
Yasak sendiri adalah seorang penikmat kopi, menurutnya cita rasa kopi di Jawa Timur tak kalah dengan kopi-kopi dibelahan dunia lain.
Saat melakukan pendakian, karena karakter Gunung Denali yang dikenal dengan perubahan suhu yang ekstrem, Yasak dan kedua rekannya menyeduh Kopi Gus Ipul itu untuk menghangatkan tubuh mereka.
"Jadi saat pendakian, kita sering mengundang pendaki dari negara lain ke tenda untuk bergabung, saya tawarkan minuman-minuman Indonesia pada mereka salah satunya adalah kopi, nah saat itu saya tawarkan Kopi Gus Ipul, mereka suka," ujarnya.
Ia juga menawarkan Kopi Gus Ipul kepada rekan pendaki dari luar negeri yang kebetulan berprofesi sebagai Barista di Alaska.
"Saya kasih Kopi itu ke dia, katanya, Wah, enak ini kopinya, asli Indonesia, dia suka sama kopi Gus Ipul itu," kata Yasak saat menceritakan sendiri bagaimana ia menjadi saksi potensi kualitas Kopi Jawa Timur dipuji oleh pendaki dari negara lain, bahkan oleh seorang barista di Alaska, ini membuktikan kopi Jawa Timur memang tak kalah dari kopi-kopi di negara lain.
Yasak mengaku, budaya ngopi di Indonesia yang dibawanya saat pendakian memang benar-benar mempererat tali pertemanan, bukan hanya di warung kopi, tapi juga samapai di pegunungan.
"Kopi ini selain minuman juga menjadi media komunikasi yang baik, mempererat hubungan, Kopi itu pemersatu," kata dia
Ia pun berharap pada Gus Ipul, sebagai satu-satunya sosok di pemerintahan yang peduli pada industri Kopi, agar terus dan lebih memperhatikan pengembangan dan petani kopi di Jawa Timur.
"Saya ingat Gus Ipul pernah berjanji untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopi Jawa Timur, itu yang saya tunggu," kata Yasak yang telah menjalani pendakian dengan total selama 22 hari, dan baru saja tiba di Indonesia 25 Juni lalu.
Selama proses pendakian di Denali Yasak dan ketiga rekannya bahkan sempat mengalami kendala badai salju saat pendakian. Mereka sempat didera perubahan suhu drastis yang bisa mencapai 50 derajat celcius, juga kadar oksigen yang hanya mencapai 60 persen saja.
Namun semua itu terbayar saat mereka berhasil mengibarkan Bendera Indonesia di puncak Denali. Yasak mengatakan, ini adalah pendakian ke lima dari tujuh gunung yang menjadi target Wanala ingin capai.
Sebelumnya, mereka telah berhasil mencapai Carztenz Pyramid di Papua pada tahun 1994, lalu Kalimanjaro Tanzania pada tahun 2009, kemudian Elbrus Rusia pada 2011, pada 2013 Aconcagua Argentina, dan Denali Alaska pada tahun ini. Sisanya tinggal dua puncak Vinson Massif Antartika dan Everest Himalaya yang hendak mereka capai untuk resmi menjadi Seven Summiter, pendaki tujuh puncak tertinggi di tujuh benua.
Diakhir Yasak berharap, agar semua elemen masyarakat dan pemerintah mendukung langkah pemuda Jawa Timur untuk terus berprestasi. Semoga sukses untuk pendakian Wanala selanjutnya, Everest dan Vinson menunggu. (frd)
Advertisement