Kopi Dulu Apa Sarapan Pagi
Memilih kadang sulit. Kadang harus membuat keputusan besar agar bisa memilih dengan sedap. Tak sekadar mengerutkan kening atau menghitung kancing baju untuk menentukan pilihan.
Kopi dulu apa sarapan pagi dulu. Orang boleh jadi menganggapnya sepele. Namun banyak orang cukup serius manangani masalah ini. Seriusnya boleh jadi bak memilih jodoh untuk perjodohan.
Mau yang hitam keriting atau yang hitam lurus. Atau, yang tidak hitam berambut lurus. Boleh jadi pikiran bisa berubah dalam sekejab, pilih yang tidak hitam juga tidak lurus. Keriting dong kalau begitu.
Sekarang pada bodi. Mau yang seksi atau setengah seksi. Terlalu seksi juga tidak bagus, karena akan berbagi dengan mata orang lain dan imajinasi orang lain. Membawa pasangan terlalu seksi memungkinkan Anda harus selalu membawa obat sakit kepala. Sebab memungkinkan pasangan Anda berada dalam penglihatan dan imajinasi orang lain.
Mau yang gemuk atau yang kurus. Gemuk tidak terlalu bagus, sebab akan bermasalah juga dengan penglihatan orang lain. Misalnya, waktu makan lebih dari dua piring. Masih ditambah pula dengan salad, es krim, lalu pencuci mulut. Nyinyir orang pasti terjadi, apa tidak susah tuh menyeimbangkan pasangannya.
Terlalu kurus apalagi. Tidak strong untuk digandeng. Cukup rumit untuk dan saat memilih baju. Acapkali sering kedodoran walau baju sudah dipas-paskan. Memakai baju yang seksi jelas sulit. Sebab pasti akan lebih terlihat kurus kering seperti biting. Tahu biting? Biting adalah lidi dari blarak pohon kelapa. Kadang juga pohon aren.
Nah, pagi ini, di liburan panjang seperti ini, plus cuti bersama bagi yang pegawai negeri sipil, dan mengambil cuti panjang bagi pegawai swasta yang diijinkan para bos-nya, di matahari yang baru merekah seperti ini, memilih kopi dulu atau sarapan pagi dulu adalah seperti menentukan pilihan perjodohan seperti di atas.
Bahwa kopi selalu berjodoh dengan pagi. Kopi Nasgitel adalah pilihan yang bikin meronakan imajinasi. Tahu nasgitel? Dia adalah akronim panas, legi, dan kentel. Akronim khas gaya Jogjakarta yang begitu inspiratif. Kopi Nasgitel sungguh luar biasa kalau dipadu dengan segala sesuatu yang sudah dibangunkan oleh matahari pagi.
Kopi nasgitel cukup identik dengan jenis kopi robusta. Kadang untuk menambah kenikmatannya ditambahkan susu kental manis bagi yang selalu ngiler dengan sentuhan kopi susu. Malah, ada yang ditambahi kayu manis untuk lebih menggelitik lidah dan sensasi citarasa. Kopi jenis robusta banyak, dan Indonesia surganya kopi robusta. Level sangrai kopinya akan menentukan seperti apa kopi nasgitel sebagai jodoh pagi.
Tak semua orang, lebih tepatnya sedikit orang, ada yang tak mampu meminum kopi jenis robusta. Karena kafein terlalu tinggi, karena terlalu pahit, karena kurang bercitarasa, dan sebagainya. Kalau begitu pilihannya adalah kopi jenis arabika.
Tinggal memilih metode apa yang diinginkan agar arabika mampu menggugah pagi. Metode kopi tubruk oke, metode pour over juga oke. Mau yang single origin untuk kemudian di espresso juga yahut. Yang jelas, Indonesia juga surganya kopi arabika.
Bahwa sarapan pagi juga selalu berjodoh dengan pagi. Perut kenyang, menu yang menantang, adalah imajinasi bulat untuk meneruskan aktivitas pagi. Namun makan terlalu kenyang jelas sangat tidak direkomendasikan.
Sebab perut kenyang akan membawa kantuk datang lagi. Bila ini terjadi naik ranjang lagi pasti akan tak terhindarkan. Dunia menjadi malas meski di saat libur panjang seperti ini orang boleh sesuka hati bermalas-malas di atas kaki sendiri.
Kopi pagi dan sarapan pagi sering dijumpai bisa bersinergi. Sarapan dulu baru ngopi. Atau dibalik, ngopi dulu baru sarapan pagi kemudian. Di luar itu ada juga dijumpai dua obyek aktivitas ini bertolak belakang. Pagi itu hanya perlu kopi dan smoking. Tanpa itu aktivitas seperti dunia mati. Hanya bengong tak berkesudahan. Seperti orang kehilangan energi, jiwa, dan raga. Dunia pagi sungguh menjadi tidak asik.
Terbalik, ada yang kena kopi pagi langsung perutnya bereaksi. Langsung mulas, langsung perih melilit. Kalau ngiler kena kopi pagi keputusannya adalah sarapan dulu baru ngopi. Perut kenyang dulu baru kafein kemudian. Ini baru asik. Tidak membuat dunia menjadi terbelah, sudah perut sakit tak bisa makan pagi pula. Kalau sudah begini dunia pagi ibarat dunia terbenam.
Bahwa masing-masing orang memiliki kekuatan berbeda terhadap semua aktivitas. Tak terkecuali untuk urusan ngopi pagi dan sarapan pagi. Namun kekuatan berbeda itu butuh kekuatan memilih di dalamnya ketika keduanya sama-sama dibutuhkan untuk asupan badan. Tinggal Anda bijak, pilih merdeka ataoe mati. Eh... masak sedahsyat itu, tidak kalessss. Neko-neko saja!
Advertisement