Kopi 7WATT Sidoarjo Melenggang ke Istana
Namanya unik, 7WATT. Di komunitas kopi di Jawa Timur, sering dilafalkan sebagai seven watt. Kadang, untuk menambah keren untuk branding produk, sering juga dicantum hoax. Jadi 7WATT HOAX.
Khas anak muda. Anak muda banget. Nganak muda dan gaul dalam bahasa. Gaul dalam istilah-istilah di dunia media sosial. Pemiliknya juga anak muda, Rachmania Indhika.
Karena kopi, karena inovasinya untuk produk kopi, Rachma Indhika diundang khusus untuk ngopi bersama Joko Widodo, Presiden RI, di Istana Kepresidenan, Bogor, persis Hari Kopi Internasional 1 Oktober 2017, kemarin.
7Watt berpusat di Sidoarjo. Produksi hingga workshopnya dalam bentuk kedai lokasinya tak jauh dari Alun-alun Kota Sidoarjo. Secara produk, 7WATT cukup punya inovasi. Baik kemasan hingga kopi siap saji yang dilempar ke pasaran.
"Yang paling penting adalah kopinya, bukan kopi bercampur esens, melainkan kopi yang didapatkan khusus langsung dari penanam dan pemroses kopi," kata Nia, demikian dia bisa disapa. Kopi Arjuna Karangploso yang dominan berada dalam kemasan 7WATT hoax.
Karena inovasinya dengan Kopi lokal, Kopi Karangploso dari wilayah Batu itu, maka Rachmania Indhika bersama puluhan anak-anak muda para pelaku kopi di Indonesia mendapat undangan khusus dari Presiden.
Kepada Presiden Rachmania sempat menanyakan, bahwa sejauh mana regulasi pemerintah efektif untuk mengatrol para pelaku kopi pemula yang bukan industri besar. Pemula, yang kecil, identik kesulitan untuk mendapatkan segala macam prasyarat yang berkaitan dengan perizinan.
Menurut Nia, saat itu, Joko Widodo Presiden, dengan tegas mengatakan akan mengecek segala sesuatunya terkait hulu hingga hilir dunia perkopian Indonesia. Pelaku bisnis kopi pemula, mempunyai kesempatan yang sama dengan industri besar sekali pun. Tidak dibeda-bedakan. (idi)