Konvoi Pertama Bantuan Makanan dan Obat-obatan Tiba di Gaza
Selama bertahun-tahun Gaza telah menjadi sasaran pembatasan Israel dan Mesir atas perjalanan orang dan barang. Kedua negara menyebutkan kekhawatiran tentang senjata yang sampai ke Hamas.
Tapi begitu diumumkan gencatan senjata, Israel dan Hamas secara bersama dan serentak, pada Jumat 21 Mei 2021 pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Selang beberapa jam, konvoi bantuan pertama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bisa masuk ke Gaza.
Sebuah penyeberangan kunci ke Gaza di Kerem Shalom dibuka kembali, memungkinkan truk yang membawa obat-obatan, makanan, dan bahan bakar ke daerah kantong tersebut.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (Unwra) mengatakan prioritasnya adalah mengidentifikasi dan membantu puluhan ribu orang yang mengungsi akibat konflik. Badan tersebut mengatakan bahwa pihaknya segera mencari bantuan senilai 38 juta dolar Amerika Serikat atau setara Rp546 miliar.
Menurut kementerian kesehatan Gaza, setidaknya 248 orang, termasuk lebih dari 100 wanita dan anak-anak, tewas. Sedangkan Kementerian Perumahan Gaza mengatakan, 16.800 unit rumah telah rusak selama konflik. Dari jumlah tersebut, 1.800 tidak layak untuk hidup dan 1.000 lainnya hancur.
Israel mengklaim pihaknya menewaskan sedikitnya 225 militan selama pertempuran itu. Hamas belum memberikan angka korban bagi para pejuang. Di Israel jatuh korban 13 orang, termasuk dua anak dan seorang tentara Israel, tewas, kata layanan medisnya.
Konflik menghantam Gaza dengan sangat keras, menyebabkan ratusan orang terlantar dan ratusan ribu orang dengan akses terbatas ke air dan listrik.
"Kerusakan yang diakibatkan dalam waktu kurang dari dua minggu akan membutuhkan waktu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, untuk dibangun kembali," kata Fabrizio Carboni, direktur Timur Tengah untuk Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Menurut badan Anak PBB (Unicef), lebih dari 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dan hampir 800.000 orang tidak memiliki akses ke air pipa di Gaza.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, pertempuran antara Israel dan militan Palestina di Gaza dimulai pada 10 Mei setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan Israel-Palestina yang memuncak dalam bentrokan di Al-Aqsa, sebuah situs suci yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi.
Saat dilakukan gencatan senjata, Hamas mengklaim sebagai kemenangan bagi rakyat Palestina. Namun gencatan senjata itu kembali dinodai oleh bentrokan baru di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki usai salat Jumat kemarin siang waktu setempat.
Advertisement